Renungan Mezbah Keluarga #17B27

Bacaan: Matius 13:3-23

3. DI TENGAH SEMAK DURI
Sekarang kita sudah sampai pada pembahasan benih yang jatuh di semak duri. Teks kita berkata: “Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati” (Mat 13:7). Berbeda dengan benih yang jatuh di pinggir jalan atau di tanah yang berbatu batu, benih yang jatuh disemak duri itu bisa berakar dan bertumbuh. Tetapi seiring dengan pertumbuhan benih itu, bertambah besar pulalah semak semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Lalu Tuhan Yesus memberi penjelasan artinya: “Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah” (Mat 13:22).

Jadi ada 2 tantangan yang sangat serius bagi pertumbuhan kuasa Firman dalam hidup orang percaya, yakni kekuatiran dan tipu daya kekayaan. Mari kita kupas satu persatu.

a. Kekuatiran
Alkitab berulangkali mengingatkan agar kita tidak kuatir, atau mengalami himpitan kekuatiran yg berlebihan. Kuatir tentu saja boleh, namun jika rasa kuatir itu menjadi makin besar dari hari kesehari, maka ia akan merampas kesadaran kita akan penyertaan dan kuasa pemeliharaan Allah. Karena itu Yesus mengingatkan: “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?  Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka  semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Mat 6:31-34). Jadi kekuatiran haruslah proposional. Ia tidak boleh bertumbuh lebih besar dari pada pertumbuhan iman dan pengharapan kita akan Kerajaan Allah dan kebenarannya.

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment