Renungan Mezbah Keluarga #17B08

Bacaan: Matius 13:3-23

Pohon kehidupan itulah yg dicari oleh semua manusia, sejak manusia jatuh dalam dosa. Pohon pengetahuan baik dan benar hanya membuka kesadaran normatif  akan apa/mana yang baik dan apa/mana yang jahat, namun tidak dapat membawa manusia pada kehidupan yg kekal? Hanya jika manusia menemukan pohon kehidupan, maka ia tidak akan lapar dan haus lagi (Yoh 4:13-14).
Sekali lagi, pertanyaannya adalah apa dan dimana pohon kehidupan itu? Alkitab memberi kesaksian bahwa ada 2 pengertian mengenai pohon kehidupan:
  1. pohon kehidupan yang ada tertanam di langit dan bumi yang baru. Kitab Wahyu 22: 2 mencatat: "Di tengah-tengah jalan kota itu, yaitu di seberang-menyeberang sungai itu, ada pohon-pohon kehidupan yang berbuah dua belas kali, tiap-tiap bulan sekali; dan daun pohon-pohon itu dipakai untuk menyembuhkan bangsa-bangsa."
  2. pohon kehidupan yang mewujud hadir dalam diri Yesus Kristus, benih ilahi yg manjadi jalan kebenaran dan hidup. Yesus berkata: Tidak ada seorangpun yg (bisa) datang kepada Bapa (ke taman Eden Bapa) jika tidak melalui Aku (sang pohon kehidupan).
Sungguh sangat menarik kalau kita membaca uraian yg dipaparkan Inji Yohanes tentang Yesus sebagai pokok anggur. Setelah Yesus menyatakan diriNya sbg jalan, kebenaran dan hidup (pasal 14), maka pada pasal 15 secara eksplisit Yesus menjelaskan diriNya sebagai pohon kehidupan. Yesus berkata: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa."

Jadi sekarang, terjawablah sudah rahasia tentang pohon kehidupan, yang akan membawa manusia pada kehidupan yg kekal.

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment