Renungan Mezbah Keluarga #17B23

Bacaan: Yohanes 20: 11-18

Situasi kekeringan rohani ini bisa digambarkan seperti situasi yg dialami oleh para murid saat Yesus mati dan dikuburkan. Tidak ada lagi pengajaran yg membangkitkan roh, rangkaian mujizat yg mengherankan, sapaan yg menyembuhkan serta arakan kegairahan yg massive. Kini Yesus telah mati dan dikuburkan. Semua murid terdiam dengan lintasan gejolak pertanyaan masing masing. Percakapan menjadi kaku dengan mengulang pokok pertanyaan yg sama...dan tentu dengan jawaban yg intinya sama juga. (Inilah cerminan gereja saat ini..banyak bicara dan mengulang pokok yg sama...tanpa sentuhan perjumpaan spiritual yg nyata). Kehidupan doa bersama dengan Yesus mulai mengering, kegairahan belajar Firman Allah mulai manyusut baik kuantitas maupun kualitasnya. Perjalanan pelayanan dari satu daerah ke daerah lainnya mulai terhenti dalam tembok dan pintu yg tertutup rapat.  Yesus telah mati dan dikuburkan. Demikian pula iman para pengikutNya!
Adalah Maria yg keluar dari situasi  kosong dan kekeringan spirtual yg melemahkan itu. Pagi pagi benar ketika hari masih gelap (ketika kegalauan masih gelap menyelimuti), Maria bangkit pergi menjumpai Yesus. Tetapi betapa terkejutnya ia saat menjumpai bahwa batu penutup kubur telah diambil dari kubur. Maka ia berlari lari mendapatkan Simon Petrus dan murid murid lainnya, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami TIDAK TAHU dimana IA diletakkan." (Yoh 20:2).

Saudara..
Persis seperti perasaan dan pengertian Maria itulah yg kita (gereja) rasakan saat ini. Pasca kebangkitan Yesus, kita mendapati kubur yg kosong...tak ada Yesus disana. Yesus telah HILANG diambil orang dan kita tidak tahu dimana IA diletakkan. Ya kita dan gereja banyak mengalami kegamangan spiritual karena tidak tahu dimana Yesus diletakkan. Itulah awal dari sumber kekeringan rohani yg kita dan gereja alami..


(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment