Renungan Mezbah Keluarga #17B24

Bacaan: Yohanes 20: 11-18

Membaca kembali Injil Yohanes 20, kita akan diajak untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhan kita yg paling dalam yakni kebutuhan untuk berjumpa kembali dengan Yesus yg hidup. Begitu para murid mendengar bahwa Yesus tidak ada dalam kuburNya, Petrus dan Yohanes segera berlari melihat kubur Yesus. Sesampai di kubur Yesus, Petrus memperhatikan dgn detil semua yg pernah dikenakan oleh Yesus, seperti kain kafan dan kain peluh yg tergulung rapi, tetapi tak ada Yesus disana. Maka merekapun kembali pulang ke rumah, ketempat dimana mereka biasa berkumpul untuk berkisah tentang Yesus.
Sementara itu tinggal Maria yg masih tetap di dekat kubur dan menangis. Lalu tampaklah 2 malaikat yg berpakaian putih, seorang duduk dekat sebelah kepala dan yg seorang lain disebelah kaki ditempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yg mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. (Yohanes 20:13-16).

Saudara,
Perjumpaan dgn Yesus itu merupakan jantung spiritualitas Kristiani. Kesadaran spiritualitas itu terjadi saat kita
mendengar nama kita dipanggil Tuhan mungkin lebih dari pada pribadi (apapun bentuknya), tetapi Tuhan tidak mungkin kurang dari pribadi. Setiap spiritualitas yg menghilangkan kahadiran Tuhan sbg pribadi, akan menghilangkan juga hubungan2 kita dengan Tuhan yg sangat pribadi.

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment