Renungan Mezbah Keluarga #17B11

Bacaan: Matius 13:3-23

Kemana atau kepada siapa benih Kerajaan Allah (Firman, Kehidupan dan Karunia Roh) itu ditaburkan? Apakah kepada orang2 tertentu saja (Yahudi? Kristen? beriman? bertuhan?) atau kepada semua orang? Jawabnya adalah kepada semua orang, yang oleh perumpamaan ini dikelompokkan kedalam 4 model orang, yakni: 1) pinggir jalan, 2) tanah berbatu, 3) tanah beronak duri, 4) tanah yang baik. Mari lebih jelasnya kita akan uraikan satu persatu apa pengertiannya.

1. PINGGIR JALAN
Ada orang yang mengartikan tanah dipinggir jalan, sebagai kelompok orang yang diluar keturunan Abraham atau diluar pewaris janji berkat dan keselamatan. Orang Yahudi menyebutnya sebagai bangsa-bangsa lain (
goyim) atau orang yang tidak mengenal Allah (ethnikos). Ada juga yang mengartikannya sebagai orang yang bebal, yang walaupun sudah tahu kebenaran, namun memilih jalan hidup yang bersebrangan dengan praktek kebenaran. Nah, bagi orang orang yang seperti itulah benih Kerajaan Allah tidak akan mendapat tempat dalam hatinya. Kebenaran akan diabaikan dan kejahatan menjadi buah hidupnya.
Yang menarik dari perumpamaan ini adalah catatan pada ayat 4: "Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis."
Apa artinya? Artinya walaupun mereka ini adalah "goyim" atau "ethnikos" atau "bebal" sekalipun, Sang Penabur tetap menaburkan benih kepada mereka. Benih tsb bukan secara kebetulan saja jatuh di pingiran jalan karena Sang Penabur terlalu kuat saat melemparkan benih2nya. Bukan! Tetapi memang dengan sengaja ditaburkan disana! Lihat kata yang digunakan adalah sama bagi semua jenis lahan yang menerima benih itu, yakni: 'sebagian benih itu jatuh..'. Itu artinya semua menerima porsi yg sama, baik yang disebut umat Allah atau goyim, orang bersunat maupun tak bersunat, orang baik maupun orang jahat, orang benar maupun orang tidak benar (Mat 5:45, Rm 3:30)

No comments:

Post a Comment