Renungan Mezbah Keluarga #17E08

Bacaan : Matius 28: 18-20

Apakah masih relevan mengabarkan Injil di tengah tengah situasi berbangsa seperti sekarang ini? Dimana pertarungan politiknya makin kasar dengan menghalalkan segala cara, termasuk  memakai isu agama untuk menciptakan konflik dan kekacuan sosial. Ibarat kaki yang terluka, maka harus, kudu dan wajib dijaga dengan super hati hati agar tidak kebentur meja. Tutur kata dan interaksi sosial kita (dan Gereja) perlu ditata agar tidak disalah-pakai sebagai satu issue terjadinya benturan antar agama.

Pertanyaannya sekarang, apakah dengan demikian kita dan Gereja tidak perlu lagi memberitakan Injil? Silent is golden...ojo gawe perkoro (jangan cari masalah)? Oooh tentu saja TIDAK. 

Ada 3 alasan mengapa kita harus tetap memberitakan Injil, yakni:

Pertama, memberitakan Injil adalah perintah Tuhan Yesus sendiri: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20)

Kedua, Injil adalah kabar sukacita bagi semua bangsa. Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia (yang saat itu lagi peka pekanya) rasul Paulus menjelaskan kaitan antara Injil dengan janji Allah kepada Abraham dan keturunannya. Injil itulah yang diberikan oleh Allah kepada Abraham: "olehmu segala bangsa akan diberkati" (Gal 3:8-9). Jadi semua orang yang beriman dan mengaku sebagai keturunan Abraham terikat pada janji Injil tsb.

Ketiga, Injil haruslah diberitakan dengan kerendahan hati. Rasul Paulus mengatakan : "Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil." (I Kor 9:16).

Jadi panggilan untuk memberitakan Injil itu jelas dan wajib bagi setiap kita dan Gereja. Hanya saja Injil seperti apa dan bagaimana caranya kita memberitakan Injil tsb...itu yang penting dan yang akan kita bahas lebih lanjut dalam Renungan MK kita..

(bersambung)

TAD

No comments:

Post a Comment