Renungan Mezbah Keluarga #17E09

Bacaan : Lukas 4: 18-21

Memberitakan Injil itu wajib, namun cara dan content nya yang harus relevan. Ada 2 catatan penting disini sebelum kita berbicara mengenai pemberitaan Injil secara RELEVAN.

Pertama, Apakah injil itu sudah menjadi relevan bagi kita dan hidup Gereja itu sendiri?  Sebelum kita berbicara mengenai relevansi Injil bagi dunia..maka yang utama dan terutama adalah menjawab pertanyaan:  "Apakah Injil itu telah mengubah hidup kita (Gereja) hingga relevan bagi dunia dan pergumulannya. Mahatma Gandhi pernah berkata jika orang Kristen (Gereja) itu benar benar mempraktekkan ajaran Yesus maka seluruh India sudah menjadi Kristen. "Without action, you aren't going anywhere", kata Gandhi. Injil sebagai kabar sukacita menjadi tak relevan lagi bagi dunia karena Gereja tak menghidupi dan menggenapinya. Injil seperti apa yang harus dihidupi dan digenapi?

Inilah Injil yang dibawa dan diberitakan oleh Yesus:
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan KABAR BAIK kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan PEMBEBASAN kepada orang-orang tawanan, dan PENGLIHATAN bagi orang-orang buta, untuk MEMBEBASKAN orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan TAHUN RAHMAT Tuhan telah datang."
Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini GENAPLAH nas ini sewaktu kamu mendengarnya." (Lukas 4:18-21). Itulah Injil Yesus Kristus yang harus diwartakan dan digenapi oleh kita dan Gereja.


Kedua, bagaimana memberitakan (dan menggenapkan) Injil itu secara RELEVAN bagi dunia. Jangan sampai Injil yang sesungguhnya sangat relevan bagi kehidupan semua orang itu menjadi tidak relevan karena tata cara dan tata laku pemberitaan Gereja yang salah, yakni dengan gaya bahasa yang arogan dan sikap sok yakin yang triumphalistik. Seolah kelompok yang lain itu keliru dan kelompok kamilah yang paling bener. Agama orang lain itu salah dan agama kamilah yang benar. Uppss..sikap dan kesombongan seperti inilah yang menghambat Injil...sebab alih alih berbicara tentang Injil dan penggenapannya...kita malah sibuk  membanggakan kelompok dan menyombongkan agama. Jelas itu bukan isi dan maksud Injil.

Karena itu, mari kita bertobat dan belajar memahami apa itu Injil yang sesungguhnya dan bagaimana memberitakan Injil tsb secara RELEVAN, yang merupakan akronim dari:

R : Related
E : Empathy
L : Lifestyle
E : Encounter
V : Visible
A : Answer
N : Newborn

(bersambung)

TAD

No comments:

Post a Comment