Renungan Mezbah Keluarga - Rabu, 21 September 2016

Bacaan: Yohanes 3:1-21

Pesan dari Kerajaan Allah memang "menjungkir-balikkan" logika banyak orang. Bagaimana mungkin yang lemah diutamakan dan yg kuat diabaikan? Bukankah sejarah telah membuktikan kebenaran dalil Darwin yg mengatakan "survival of the fittest". Hmm...tentu saja kami tidak bermaksud menentang dalil yg telah teruji itu. Dalil tsb memang benar. Hanya saja ada kesalahan persepsi ketika kita mendefinisikan yg kuat sama dengan yg besar. Tidak selalu demikian bukan? Contoh: dinosaurus sbg makhluk yg besar ternyata punah, sedangkan kecoa justru bisa bertahan. Gigi adalah bagian tubuh yg kuat, tapi gigi akan kropos dan tanggal, sementara lidah yg lunak akan bertahan. Inilah bukti kebenaran FT: "..dan apa yg lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan yg kuat...supaya jangan ada seorang manusiapun yg memegahkan diri dihadapan Allah." (I Kor 1:27-29)

Yup, itulah logika Kerajaan Allah yang "sungsang". Melaluinya kita diajak memasuki dimensi kekuatan kuasa Allah yg sedang bekerja diantara kita. Nah, bagaimana kita mengenali dan memasuki Kerajaan Allah? Ada 2 sikap yang diajarkan oleh Tuhan Yesus agar kita bisa mengenal dan measuki Kerajaan Allah:

Pertama, lahir baru oleh Roh Kudus
Adalah seorang Farisi bernama Nikodemus, yg datang kepada Yesus dan bertanya mengenai kuasa dan tanda Kerajaan Allah. Yesus menjawabnya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." jawab Nikodimus: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?" Kata Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yg dilahirkan dari Roh, adalah roh."

Itulah syarat pertama dan utama agar orang bisa MELIHAT dan MEMASUKI Kerajaan Allah

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment