Renungan Mezbah Keluarga - Sabtu, 10 September 2016

Bacaan: Matius 13:44-46

Lawatan Kerajaan Allah itu bukan  konsep diawang awang yg sulit untuk dijelaskan. Sebaliknya, orang yg telah mengalami kebenaran Kerajaan Allah akan mengalami perubahan hidup yg ditandai dgn damai sejahtera dan sukacita yg meluap luap. Ia bahkan rela meninggalkan apapun yang dipunyainya demi Kerajaan Allah. Apa yg dulunya dianggap utama dan yg dibanggakan dimana mana, kini ditinggalkan demi damai sejahtera dan sukacita Kerajaan Allah. Rasul Paulus yg pernah mengalami lawatan keselamatan dan kebenaran Kerajaan Allah berkata: "Tetapi apa yg dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya (Fil 3:7-8). Sebenarnya apa yg dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yg mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti. Sebab, jika yg pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yg tidak pudar itu disertai kemuliaan." (II Kor 3:10-11).

Wow!!! Tuhan Yesus jg memberikan penggambaran demikian:
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." (Mat 13:44-46)

Nah,
Masalahnya, kepekaan untuk melihat dengan mata dan menanggap dengan hati seperti itu, tidaklah dialami oleh semua orang (Yoh 12:40), oleh sebab itu berbahagialah mereka yg mendapatkan lawatan Kerajaan Allah dan yg sungguh2 mencarinya, karena keuntungannya melebihi perak dan hasilnya melebihi emas, ia labih berharga dari pada permata; apapun yg kau inginkan tidak dapat menyamainya (Ams 3:14-18)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment