Renungan Mezbah Keluarga - Rabu, 28 September 2016

Bacaan: Matius 11:25-30

"Menurut saya kok tidak sesimple itu ya pak?" tulis seorang rekan terhadap renungan MK kemarin. Lalu ia berkisah tentang "bukti-bukti" sulitnya menegakkan kebenaran dan mengutamakan Kerajaan Allah dalam kehidupan nyata.

Saudaraku,
Mudah sulit, berat dan ringan itu adalah pilihan kita untuk memaknai panggilan hidup Kerajaan Allah. Dan Tuhan Yesus tahu hal itu. Karenanya IA berkata: "marilah kepadaku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan." (Matius 11:29). Rasul Paulus yg bekerja lebih keras dari semua rasul mengaminkan hal tsb dengan berkata: "Pencobaan-pencobaan yg kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yg tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13).

Nah, lalu mengapa masih banyak orang yg merasakan hidupnya rumit dan panggilan pelayanannya menjadi beban yg begitu berat?

Pertama, karena ceroboh. Tipe ini suka mengambil beban melebihi kapasitas kesanggupannya. Jika engkau hanya mampu mengelola 2 janganlah meminta 4. Jika engkau sanggup mengerjakan 5 janganlah membebani diri dengn tanggungjawab 10. Tanggung jawab Kerajaan Allah itu diberikan oleh Tuhan itu menurut takaran dan kesanggupan kita (Mat 25:15).

Kedua, karena malas. Orang yg malas akan melihat segala sesuatu sebagai beban. (Matius 25:26). Ciri dari orang malas itu takut gagal sebelum mencoba dan banyak grundelan ketika mencoba. Ia lebih suka menyalahkan orang lain, situasi, nasib dan bahkan Tuhan jika kesulitan datang (Mat 25:24-25).

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment