Renungan Mezbah Keluarga - Jumat, 30 September 2016

Bacaan: Matius 4:23
Saat kami menyiapkan renungan MK perihal implementasi dan daya tarik Kerajaan Allah, kami membaca satu tulisan humor sufi yg sangat menarik. Berikut kisahnya:

Dalam sebuah pertemuan para Sufi, Nasrudin duduk di deretan paling belakang. Setelah itu ia mulai melucu, dan segera saja orang-orang berkumpul mengelilinginya, mendengar dan tertawa. Tak seorang pun yg memperhatikan Sufi tua yang sedang memberi pelajaran. Ketika pembicara tak bisa lagi mendengar suaranya sendiri, ia pun berteriak:
“Kalian semua harus diam! Tak seorang pun boleh bicara sampai ia duduk di tempat pemimpin duduk.”

“Aku tidak tahu bagaimana caramu melihat hal itu,” kata Nasrudin, “tapi bagiku, jelas aku duduk di tempat pemimpin duduk.”

Saudara,
Humor tsb mengingatkan akan pengajaran Yesus (yg bukan sekedar lelucon) yang penuh kuasa. AjaranNya membuat gundah para pemimpin agama untuk mempertahankan "kursi" mereka. Pertanyaannya: Dari mana diperolehNya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat2 itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Jadi dari mana diperolehNya semuanya itu?" (Mat 13:54-56). Imam Imam Kepala serta tua tua Yahudi juga bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal hal itu? Dan siapakah yg memberi kuasa itu kepadaMu?" (Mat 21:23).

Nah, jawaban atas pertanyaan2 tsb, sesungguhnya ada di Mat 4:23, yakni: Yesus berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan diantara bangsa itu.

Yup!!! Yesus BERKELILING, MENGAJAR, MEMBERITAKAN INJIL KERAJAAN ALLAH, MELENYAPKAN penyakit dan kelemahan. Itulah kunci kuasa ajaran Yesus.

Pertanyaan bg kita; Apakah hidup dan pengajaran kita (dan gereja) jg memiliki kuasa? Atau malah seperti sufi tua yg mulai ditinggalkan para pengikutnya?

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment