Renungan Mezbah Keluarga #16L09


Bacaan: Matius 5:11-12

Pembubaran ibadah KKR yg terjadi di Bandung baru baru ini, kiranya menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan kualitas hidup sebagai murid Kristus. Bukankah Tuhan Yesus pernah berkata: "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Saudara,
Jika kita membaca ulang kisah kisah martir yang ada dalam Alkitab dan juga yg dituliskan disejarah gereja mula mula, maka kita menjadi sangat KAGUM sekaligus MALU. Kagum atas ketangguhan iman percaya orang orang pilihan Allah, dan sekaligus malu ketika memperbandingkan dengan kehidupan orang kristen sekarang ini.
Kekristenan sekarang ini menjadi begitu lembek, manja dan banyak mengeluh. Banyak Gereja yg malah menekankan kemudahan mengikut Kristus dengan berkat-berkat instan sebagai imbalannya. Sementara pengajaran pemuridan yang Injili, total dan radikal menjadi terpinggirkan dalam kurikulum gereja masa. Malah ada jemaat yang berkata:
"Pak, kalau kotbah jangan yg berat pak..Hidup kita kan sudah berat. Dari senin sampai sabtu sudah kerja keras, masak hari minggunya harus dengar yg berat berat lagi pak?"

Saudara,
Tentu pendeta harus menyederhanakan penyampaian kotbahnya, namun tidak boleh "meringankan" pesan kemuridannya. Umat harus tetap dilatih untuk menjadi makin dewasa dlm iman dan tanggungjawab kemuridannya (band Ibrani 5:13-14). Perhatikan saat Yesus berkata: "pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan."

Maka...jadilah kuat dalam kasih karunia Kristus Yesus. Ikutlah menderita sebagai prajurit yang baik dari Kristus Yesus. (II Tim 2:1,3)


Amin


TAD-Ani

No comments:

Post a Comment