Renungan Mezbah Keluarga - Sabtu, 3 Desember 2016

Bacaan: I Samuel 17:40-51

Menurut suatu dongeng India kuno, ada seekor tikus yang selalu tertekan karena takut kepada seekor kucing. Seorang tukang sihir merasa kasihan kepadanya lalu mengubahnya menjadi seekor kucing. Tetapi kemudian ia menjadi takut kepada anjing. Maka si tukang sihir ini mengubahnya menjadi anjing. Tetapi ia mulai takut kepada harimau, maka tukang sihir itu mengubahnya menjadi harimau, yang kemudian juga menjadi takut kepada pemburu. Pada saat itu si tukang sihir menyerah. Ia mengubahnya menjadi seekor tikus lagi dan berkata, "Apapun yang saya lakukan itu tidak akan membantumu karena engkau mempunyai hati seekor tikus."

Saudara,
Kekuatan kita yang sesungguhnya ada pada keluasan kapasitas hati, bukan pada kegarangan tampilan fisik. Saat Daud melawan Goliat, secara fisik ada kesenjangan yang sangat jauh berbeda. Tinggi Goliath 3.2 meter, sedangkan Daud masih remaja dengan tinggi badan sekitar 1.5 meter. Senjata Goliath, wah lengkap sekali, ada: ketopong tembaga, baju zirah, pedang, tombak dan lembing. Sementara,  Daud hanya bersenjatakan tongkat, 5 batu licin dan tali pengumban.

Bagaimana Daud bisa memenangkan pertarungan yang jauh tak berimbang ini? Kuncinya ada pada HATI Daud yang lebih besar dari Goliath. Itulah sebabnya Daud bisa berkata: "Engkau mendatangi aku dengan pedang, tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu. Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau kedalam tanganku dan memenggal kepalamu dari tubuhmu... supaya segenap jemaah ini tahu, bahwa TUHAN yang menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing." (I Sam 17:45-47).

Sekali lagi, hati yang besar mampu mempersempit jarak kemustahilan menuju kemungkinan. Ingat, bersama dengan TUHAN dan kearifan TUHAN apa yang nampaknya IMPOSSIBLE bisa menjadi I'M POSSIBLE.

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment