Bacaan: Lukas 1:5-25
Memasuki minggu Adven III marilah kita merefleksikan kisah kelahiran Yohanes Pembaptis. Dia dipercaya sebagai "jalan" pembuka bagi lahirnya Yesus yang disebut Kristus (Mesias) itu. Kisahnya dimulai dari kehidupan imam Zakharia dan Elisabeth, yang sangat setia dan hidup lurus dihadapan Allah. Alkitab mencatat mereka hidup benar dihadapan Allah dan menuruti segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. (Luk 1:6-7). Sayangnya..mereka tidak dikaruniai anak, sebab Elizabeth mandul hingga keduanya telah lanjut umur. Ini tentu manjadi bahan pembicaraan banyak orang, sebab hal ini nampak kontras sekali dengan nama mereka; Zakharia artinya "Tuhan mengingat" dan Elizabeth artinya "janji Tuhan."
Sungguh, mereka betul2 dihadapkan pada titik nol dari harapan dan kesetiaan mereka. Untuk apa berdoa (lagi) jika hidup mereka sudah tidak diingat oleh Tuhan, dan untuk apa berharap pada janji, jika kemandulan mereka telah menembus usia uzur?
Wuaah, membayangkan iman dan kesetiaan Zakharia dan Elisabeth, sungguh membuat kami kagum akan doa mereka. Coba bayangkan, saat banyak orang sudah berhenti berharap, saat banyak orang sudah mulai menyesuaikan diri dengan 'realita' yg ada, Zakharia dan Elisabeth tetap setia berjaga dalam doa yg sama. Doa untuk bisa tetap hidup benar dan mendapat belaskasihan Tuhan bagi hadirnya keturunan. Bertahun tahun doa mereka sama! Hingga Tuhan mengutus malaikat Gabriel dan berkata : "jangan takut, hai Zakharia, sebab DOAmu telah DIKABULKAN dan Elizabeth istrimu akan melahirkan seorang anak laki laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes." Yohanes yang berarti BELASKASIHAN Tuhan.
Wow!!
Saudara,
Apakah saat ini saudara mengalami kelelahan dalam berharap? Dan bersegera ingin menyerah? Saudaraku, tetaplah teguh berharap dan belajarlah dari Zakaria dan Elizabeth yg tetap setia menjaga imannya tetap straight (lurus) dalam doa yang right (tulus) dihadapan Tuhan.
TAD-Ani
No comments:
Post a Comment