Raja Pyrrhus dari
Epirus didatangi oleh seorang kawannya yg bernama Cyneas dan ditanya,
"Seandainya raja mengalahkan Roma, apakah yg akan raja kerjakan
selanjutnya?"
Pyrrhus menjawab,
"Sisilia berdekatan dan mudah untuk direbut."
"Dan apa yang
akan raja lakukan setelah Sisilia direbut?"
"Kita akan
bergerek ke Afrika dan menduduki Kartago."
"Dan sesudah
Kartago?"
"Giliran Yunani
akan kita takhlukkan."
"Bolehkan saya
bertanya, apakah buah dari kemenangan kemenangan ini?"
"Yah, kita
dapat duduk dan bersenang senang," jawab Pyrrhus.
Saudara,
Ambisi kekuasaan dan
keunggulan kalau tidak dikendalikan, bisa berbahaya. Mungkin ada yg protes;
"lho bukannya unggul dan menjadi yg the very best itu baik?
Saudaraku,
Mari kita belajar
dari ajaran Yesus, Sang Guru kita. Waktu para muridNya ribut pingin jadi yg
terbesar, sampai timbul pertengkaran, Yesus mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di sampingNya, dan berkata; "Barangsiapa menyambut anak ini
dalam namaKu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut DIA
yang mengutus Aku. Karena yang terkecil diantara kamu sekalian, dialah yg
terbesar."
Dhuaaar!!! Itulah
tamparan keras dari Sang Guru bagi para muridNya. Bagaimana engkau bisa berebut
pengakuan menjadi yg terbesar, sementara untuk tanggung jawab terhadap yg
paling kecil tdk dikerjakan. Ironis bukan?
Nah, jika kita
refleksikan pada masa2 kampanye pilkada saat ini..maka kita bisa melihat bahwa
banyak sekali janji2 surga. Keberpihakan pada orang miskin tiba2 meninggi,
blusukan dan santunan banyak mewarnai berita di TV. Katanya sih nanti kalau
menang, akan memberantas kemiskinan. Padahal selama ini, ia sangat kaya tetapi
tak ada berita bahwa ia peduli dan berbagi buat orang2 miskin di sekitarnya.
Jadi,
Apa benar mereka itu
peduli dan siap berkorban diri? Atau sesungguhnya itu hanyalah strategi seperti
Raja Pyrrhus yg ingin berkuasa lebih lagi dan lagi...dan lagi....
TAD-Ani
No comments:
Post a Comment