Renungan Mezbah Keluarga - Kamis, 25 Agustus 2016

Bacaan: Matius 6:25-34

Ketiga, PERCAYA

Intervensi yang harus segera kita lakukan untuk mengelola kekuatiran adalah kePERCAYAan. Yesaya mengatakan dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. (Yes 30:15). Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana mengintervensi kekuatiran dengan kepercayaan? Langkah konkritnya bagaimana?

Rasul Paulus dalam surat Roma 12:12 mengatakan: "bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa." Nasehat tsb, nampaknya klise dan aneh. Tapi memang begitulah cara Allah, aneh...unik..tapi cespleng. Mari kita perhatikan satu demi satu:

Pertama, bersukacita dalam pengharapan.
Orang kuatir kok disuruh bersuka cita, lha apa bisa? Nah disinilah orang sering salah paham. Paulus tdk menyuruh kita bersukacita dalam kekuatiran, tetapi dalam PENGHARAPAN. Jadi saat ada 1001 alasan untuk kuatir, buatlah 2002 alasan untuk berharap. Itulah artinya merayakan pengharapan.

Kedua, sabar dalam kesesakan.
Seandainya pertolongan Tuhan tak kunjung datang, dan kekuatiran malah berubah menjadi kesesakan, maka berjuanglah untuk bertahan. Sabar dalam kesesakan adalah kualitas tertinggi dari karakter pelayan Allah (2 Kor 6:4).

Ketiga, bertekun dalam doa.
Doa adalah olah batin yang paling tepat untuk mengatasi kekuatiran. Kalau ada seorang diantara kamu yg menderita, baiklah ia berdoa (Yak 5:13). Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya (Yak 5:16)

Nah itulah 3 cara yang paling jitu untuk mengatasi jebakan kekuatiran.

...

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment