Bacaan : Kolose 3:12-17
Alkisah ada seorang istri yg hidupnya sangat tertekan dan terintimidasi oleh sikap suaminya yg sangat keras dan perfeksionis. Apa saja yg dikerjakannya nampak salah dimata suaminya. Pandangan mata yg merendahkan, kata kata yg menyakitkan, serta tuntutan akan "kesempurnaan"disertai kekerasan, telah benar2 mengubah rasa cintanya menjadi kebencian. Suatu hari suaminya meninggal dunia dan beberapa tahun kemudian ia menikah lagi dengan orang yg benar mencintainya.
Suatu pagi saat ia mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa; bangun jam 04.00, menyiapkan masakan untuk suami dan anak anak, membersihkan alat alat dapur, menata meja makan..tiba tiba ia berhenti dan termenung: "bukankah semua detail pekerjaan ini aku lakukan persis sama ketika aku menikah dengan suamiku dulu, mengapa dulu aku melakukannya dengan sangat tertekan dan sekarang aku melakukannya dengan kerelaan bahkan keriangan? Dulu aku sangat membenci pekerjaan pekerjaan ini, mengapa sekarang aku lakukan dengan kesukaan?"
Saudara,
Jawabannya adalah karena CINTA dan PENERIMAAN! Dulu ia kerjakan semua itu kerena tuntutan dan bahkan tekanan, kini ia lakukan karena cinta. Sesungguhnya seberat apapun "pekerjaan" dan "tanggungjawab" yang kita lakukan, jika kita lakukan dengan CINTA dan PENERIMAAN, akan menjadi ringan bahkan riang.
Seorang rekan pendeta berkata: "kuncine mung bersyukur..maka ora ono sing abot, Gusti iku mesti ngentengke uripe wong sing iso bersyukur..mboh piye carane" (kunci hidup cuma bersyukur, maka tidak ada yang berat, sebab Tuhan itu pasti meringankan beban hidup orang yang bersyukur, tanpa kita tahu bagaimana hal itu bisa terjadi).
Karena itu peganglah nasehat Firman Tuhan:
"..dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kolose 3:17)
TAD-Ani
No comments:
Post a Comment