Renungan Mezbah Keluarga - Selasa, 30 Agustus 2016

Bacaan: Roma 14:17-19

Apa sih yang dicari orang di segala tempat dan sepanjang abad? Uang? Kesehatan? Kekayaan? Kenikmatan? Kekuasaan? Yup...itulah yg diajarkan dan dikejar orang. Anehnya semakin hal hal tsb dikejar, semakin orang merasa kurang dan kurang. Bagaikan minum air garam, semakin diminum eh..semakin haus bak lingkaran setan. Jadi apa sih kebutuhan manusia yg paling utama? Apakah seperti tingkatan hirarki kebutuhan ala Abraham Maslow?(kebutuhan fisiologi, rasa aman, kasih sayang, penghargaan dan aktualisasi diri).

Menurut Alkitab, sebagaimana yang disarikan dari kitab Injil Matius 6:25-34, dan Roma 14:17, kebutuhan manusia bisa dibagi dalam 4 tingkatan:

  1. kebutuhan fisologi
  2. kebutuhan pengetahuan
  3. kebutuhan kepercayaan
  4. kebutuhan damai sejahtera.


Jadi puncak dari kebutuhan hidup yg sesungguhnya adalah DAMAI SEJAHTERA. Damai sejahtera itu berbeda dengan rasa aman, kasih sayang, penghargaan atau aktualisasi diri. Sebab pemenuhan damai sejahtera ini ada di ranah roh, yg sumbernya adalah Allah (Fil 4:9). Dan Yesus berkata: "Damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan padamu, dan apa yg Kuberikan tidak seperti yg diberikan oleh dunia kepadamu." (Yoh 14:27).

Ada orang yang menggambarkan damai sejahtera itu seperti seorang peselancar yang memasuki lingkaran ombak yang bergulung tinggi. Ia memasuki lorong ombak yang menderu dan siap menghempaskan apa saja dengan ketenangan berbaur ketegangan. Nah momentum "aha" itu yg bisa menggambarkan damai sejahtera. Yup, bisa saja momentum tsb dipakai untuk melukiskan perasaan damai sejahtera, namun menurut kami damai sejahtera itu jauuuuh lebih dahsyat, lebih wow, lebih indah, lebih kaya ketimbang prestasi di puncak aktualisasi diri yg seperti itu.

Adakah damai sejehtara yg seperti itu? Dengan apakah kita menggambarkannya? Dapatkah manusia di bumi ini merasakannya?

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment