Renungan Mezbah Keluarga - Selasa, 16 Agustus 2016

Bacaan : Filipi 3: 10-16

"Pak/bu, bagaimana caranya agar gereja kami bisa memsuki tahapan karunia karunia Roh? Dan apakah tahapan Identitas itu keliru? Karena gereja kami nampaknya masih sibuk dipenegasan identitas dan jati diri?"

Saudaraku,
Sekali lagi tahap identitas ini perlu dan harus dikerjakan oleh gereja. Sebab ia adalah landasan atau pilar gereja, sebelum berbicara dan mengaktivasi karunia karunia Roh. Tanpa landasan atau pilar pilar yang kokoh kuat, karunia karunia Roh yang dicurahkan dan dikerjakan oleh Gereja bisa mengalami kekacauan dan penyalah-gunaan. Hanya saja, ketika kita berbicara soal identitas (jatidiri), kita harus kembali kepada Injil, agar bangunan identitas dan komunitas iman yg sedang kita bangun itu benar dihadapan Allah.

Nah, dalam seminggu ini kami akan uraikan 3 pilar karunia yang sangat mendasar, yang harus kita letakkan sebagai dasar bergereja sebelum kita berbicara (dan mengaktivasi) karunia karunia roh.

Pertama, KARUNIA KESELAMATAN.
Gereja harus dimulai dengan dan dari dasar pengakuan bahwa "sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri." ( Efesus 2:8-9). Dalam pembukaan suratnya kepada jemaat Korintus, rasul Paulus juga mengatakan bahwa pengertian jemaat Allah adalah kumpulan orang orang yang dipanggil dan di kuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang orang kudus (I Kor 1:2).

Masih banyak sekali ayat ayat dalam Injil dan surat2 di Perjanjian Baru yang menekankan mengenai anugerah keselamatan ini. Dan memang itulah pengertian iman yang menjadi dasar jemaat dan gereja mula mula, yakni KEMATIAN dan KEBANGKITAN Kristus Yesus. Ini adalah dasar pembenaran yang menuju keselamatan. Sebab jika kita menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematianNya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitanNya (Roma 6:5).

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment