Renungan Mezbah Keluarga - Selasa, 2 Agustus 2016

Bacaan: Lukas 6:27-36

Saat kita lagi asyik berbicara soal kasih..tahukah kita bahwa masih ada banyak orang yg salah mengartikan kasih?
Ini contohnya:
Farzana Parveen, perempuan Pakistan, 25 tahun tewas dilempari batu oleh keluarganya sendiri. Lantaran ia memilih menikah dengan pria yang ia cintai ketimbang dijodohkan keluarganya.

Muhammad Iqbal suaminya digugat keluarga Farzana dengan tuduhan penculikan terhadap Farzana.

Kejadian pelemparan batu terjadi saat Farzana sedang berada di luar Pengadilan Kota Lahore, Pakistan, Selasa 27 Mei 2014. Ketika dia tengah menunggu keputusan pengadilan yang mendakwa suaminya. Tiba-tiba, sekelompok orang yang ternyata keluarganya sendiri menyerang Farzana. Ada sekitar 20 orang anggota keluarga melemparkan tongkat dan batu bata ke arah Farzana. Farzanapun tewas di lokasi.

Ayah Farzana berkata dihadapan polisi; ia melakukannya demi kehormatan keluarga. Warga di sini menganggap bahwa wanita yang menikahi pria pilihannya justru menjatuhkan martabat keluarga. Kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) Aurat Foundation menyatakan, dlm setahun, ada sekitar 1.000 perempuan di Pakistan tewas dibunuh oleh keluarganya sendiri, karena alasan kehormatan. 

Saudaraku,
Tanpa bermaksud menghakimi apa yg menimpa Farzana, mari kita menyimak makna kasih dan kehormatan yg dijaga oleh keluarga Farzana dibandingkan dgn kasih yg diajarkan oleh Tuhan Yesus. Mana yg lebih masuk akal? Hukum kehormatan yg mendatangkan kematian? Atau hukum kasih yg menghidupkan?

Mari kita kembali berandai dikisah Farzana. Seberapa lama kehormatan itu dijaga diujung dada. Ketika tahun berlalu, penyesalanpun datang membayangi malam. Disaat sang ayah terbaring diujung ajal.. Ia akan meraa sepi sendiri, tak ada anak dan cucu mendampingi..karena garis keturunannya telah putus tertimbun batu bata. Diujung ajal nan sepi itulah ia baru akan mengerti apa arti kehormatan yg sejati...terpendar bersama lelehan air mata diujung pipi.

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment