Renungan Mezbah Keluarga - Kamis, 6 Oktober 2016

Bacaan: Matius 4:1-11
Pembelaan prof. Dr. Marwah Daud terhadap Dimas Kanjeng Taat Pribadi, menimbulkan perdebatan yang seru di ILC, tgl 4 Oktober 2016 yg lalu. Pasalnya Marwah Daud menggunakan argumentasi bahwa Padepokan Dimas Kanjeng ini sedang menyiapkan Indonesia untuk berjaya kembali di tahun 2045. Bayangkan jika harta-harta di jaman nabi Salomo itu bisa "ditarik atau di transfer" dengan kekuatan goib, maka Indonesia akan jadi negara yang kaya dan jaya. Respon dari Mahwud MD cukup menarik, dia katakan yang bisa mengadakan mujizat itu bukan hanya Allah, tetapi setan juga bisa.

Saudara,
Fanomena seperti itu bisa terjadi dimana mana. Tidak hanya di Padepokan Dimas Kanjeng, tidak hanya di ajaran paranormal A atau dukun B; namun di gereja juga ada. Ada pendeta dan penginjil yg juga menekankan mujizat dan "keberkatan goib" sebagai daya tariknya, bahkan tawaran utamanya ketimbang Kerajaan Allah dan kebenarannya. Tuhan Yesus dengan keras mengatakan: "Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya." (Mat 18:7).

Tahukah saudara, ada 3 cara yg selalu setan/iblis gunakan untuk menjatuhkan dan menjauhkan kita dari Kerajaan Allah dan kebenarannya (dan hal itu sudah dicobakan kepada Yesus, namun gagal), yakni:

Pertama, instan.
Saat Yesus sangat sangat lapar karena berpuasa, maka si iblis menawarkan tantangan daya adikodrati untuk mengubah batu menjadi roti. Tawaran ini menggiurkan, sebab selain menjawab kebutuhan,  ia juga memotong semua proses alamiah yang penjang menjadi hasil jadi siap saji yang instan!

Kedua, aji linuwih.
Aji linuwih atau kekuatan super, seperti tak terluka karena di topang oleh malaikat saat menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah, atau tahan bacokan, tidak mempan peluru atau berjalan diatas paku dlsb, adalah tawaran yang menganggat ego manusia ketingkat kesombongan adigang, adigung, adiguna.

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment