Renungan Mezbah Keluarga - Senin, 3 Oktober 2016

Bacaan: Lukas 16:19-31
Melanjutkan MK hari Sabtu lalu soal "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." (Mat 5:3), minggu ini kita akan mendalami secara khusus hal Kerajaan Allah dalam kaitan dengan harta dan kekayaan.

Memang seolah nampak adanya keberpihakan Tuhan Yesus kepada orang2 miskin dalam kisah kisah Injil, khususnya hal Kerajaan Allah. Coba kita perhatikan contoh ilustrasi yg Tuhan Yesus ajarkan dalam kitab Injil Lukas 16:19-31. Perhatikan catatan khusus di ayat 22-23:
"Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya."

Dari kisah tsb, seolah Tuhan Yesus hendak mengatakan bahwa orang miskin itu pasti masuk surga dan orang kaya itu pasti ada dalam neraka (alam maut). Apa alasannya? Alasannya simple, yakni: "Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita." (Luk 16:25).

Hah!! Alasannya cuma: GANTIAN! Kalau di dunia sudah menerima segala yg baik, ya "gantian" setelah mati, akan menerima yg buruk. Sedangkan kalau di dunia ini telah menerima segala yg buruk, ya nanti setelah mati gantian akan diganjar dengan semua yg baik. Jadi alasannya GANTIAN. Titik! Dalam perikop itu sama sekali tidak diterangkan apakah ganjaran sorga-neraka itu diukurkan pada iman dan amal soleh perbuatan selama mereka hidup. Pokoknya kalau kaya, hepi dan bahagia, ya nanti mati masuk neraka. Kalau selama hidup miskin menderita, ketika mati ya gantian masuk surga. Titik!

Saudara,
Apakah memang demikian? Apakah kaya dan miskin itu ukuran sorga dan neraka? Kalau TIDAK, lalu bagaimana memahami teks tsb?

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment