Renungan Mezbah Keluarga - Senin, 10 Oktober 2016

Bacaan: Kejadian 27:1-40

Setiap orang tua (khususnya ayah), pastilah ingin agar anak anaknya tumbuh menjadi pribadi yg TRAMPIL dan TANGGUH. Trampil dalam mengolah otak dan ototnya; tangguh dalam menghadapi tekanan dan beban hidup. Untuk itu seorang ayah akan melakukan apapun agar anak anaknya mempunyai karakter fight (bertempur) dan bukan flight (melarikan diri). Nah, untuk itu seorang ayah harus memberikan  pengarahan, pembiasaan, keteladanan dan berkat secara continuously dan consistently.

1. PENGARAHAN
Anak anak sangat membutuhkan pengajaran, pendampingan dan pengarahan dari orang tua, khususnya ayah. Memang pada  pertumbuhan awalnya, anak akan melakukan banyak kesalahan. Nah, disinilah seorang ayah (dan ibu)  berperan dalam memberi petunjuk dan pengarahan akan apa yg benar dan salah. Apa yg berguna dan merugikan. Apa yg utama dan yg terapan. Pengkoreksian dan pengarahan yg rutin dan konsisten akan membuat anak mengerti betul apa yg benar, kudus, berguna, membangun dan memuliakan Tuhan.

2. PEMBIASAAN
Karakter itu terbentuk karena pembiasaan yg rutin dan konsisten. Orang tua tidak bisa hanya memberikan nasehat dan teguran yg hit and run, sesekali dan melompat lompat. Anak perlu habitat (lingkungan) yg baik untuk membangun habit (kebiasaan) yg baik pula. Kitab Ulangan 6 sangat jelas perihal habitat dan habit tsb. Simbol simbol dan kebiasaan yg baik tersebar diseluruh rumah, mulai dari bangun tidur hingga menjelang tidur. Ada simbol khusus di lengan, di dahi, palang pintu rumah dan pintu gerbang. Semua memberikan gambar visual, auditory dan kinestetik yang konkruen dan saling melengkapi.

3. KETELADANAN
Pendidikan anak harus diikuti dengan keteladanan dari orang tua, khususnya ayah. Karena itulah yg diajarkan oleh Alkitab. Keteladanan ayah (fathering) harus sejalan agar hukum hukum Firman. Otoritas seorang ayah dibangun bukan atas power tetapi oleh contoh dan keteladanan hidup yg nyata.

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment