Renungan Mezbah Keluarga - Sabtu, 1 Oktober 2016

Bacaan: Matius 5:3
Satu ajaran Tuhan Yesus yg sangat kontroversial adalah "Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." (Matius 5:3)

Bagaimana memahami ajaran ini? Apakah ini statemen atau ajakan? Banyak orang mulai "memperlunak" perkataan Tuhan Yesus itu dgn menafsirkan kata MISKIN itu sbg miskin ROHANI. Menurut hemat kami apa yg dikatakan oleh Tuhan Yesus tsb memanglah ditujukan kepada orang2 miskin sebagaimana adanya. Sebab hal itu dicatat oleh Matius dalam Mat 4:24 bahwa mereka yg datang mengikuti Yesus adalah semua orang yg buruk keadaannya, yg menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yg kerasukan, yg sakit ayan dan yg lumpuh.

Jadi, alih alih merohanikan kata miskin, marilah kita memaknai saja ajaran Tuhan Yesus itu sbg ajaran yg memang dispesialkan untuk orang2 miskin, yg buruk keadaannya, yg menderita pelbgai penyakit, sengsara dan lain sejenisnya. Bukankah sejak dalam kandungan Maria, hal itu sudah dinyatakan kepada Maria (baca Lukas 1:51-53).

Teks kita memang berbicara mengenai BERITA dan AJAKAN sukacita bagi orang2 miskin itu. Titik! Pertanyaan yg segera muncul: kalau demikian apakah orang kaya tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Sorga? Jawabnya Tuhan Yesus tidak menjelaskan hal itu. Sebab mereka yg datang kepada Yesus adalah orang2 miskin yg buruk keadaannya. Menanyakan hal itu sama dengan menanyakan: "mengapa anak kami tidak mendapat jatah makan gratis?" kepada panitia pembagian makanan bagi anak yatim piatu. Sementara anak kita sedang menikmati aneka makanan di rumah. Itu artinya serakah! sehingga bagian PENGHARAPAN si miskinpun ingin direbutnya.

Saudara,
Mari kita belajar bersyukur, jika Tuhan menyediakan suka cita bagi si miskin papa. Mari kita bersyukur jika mereka diberi hak istimewa untuk memasuki Kerajaan Sorga. Bagaimana dgn yg kaya?? Oh itu ada ayat dan ajarannya sendiri..yg tentunya berbeda tuntutannya dengan mereka yg miskin papa.

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment