Renungan Mezbah Keluarga - Rabu, 5 Oktober 2016

Bacaan: Lukas 16:19-31
Masih berlanjut dari kisah kemarin...

Sikap HATI dan karya cinta yang terwujud pada BELARASA kepada sesama itu terbentuk lewat latihan hal hal kecil dikehidupan nyata sehari hari. Jangan seperti si orang kaya yang SETIAP hari SELALU bersukaria dalam kemewahan, namun abai kepada sesama, kepada saudara saudaranya, bahkan kepada keselamatan dirinya sendiri. Semua baru disadari setelah maut menjemput, Terlambat! nasi sudah menjadi bubur. Perhatikan, bagaimana rintihannya dalam sesal kepada bapa Abraham:
"..aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia (Lazarus) ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini."
Tetapi kata Abraham: "Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu."
Jawab orang itu: "Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat."
Kata Abraham kepadanya: "Jika mereka tidak mendengarkan (abai) kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Wuah, sangat jelas dan tandas bukan? Alkitab sudah ada ditangan kita. Ia sudah mengingatkan kita agar tidak abai untuk mengolah hati yang Ber-BELARASA bagi sesama.

"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua." (Wahyu 2:11)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment