Renungan Mezbah Keluarga - Sabtu, 15 Oktober 2016

Bacaan : Roma 12:9-10
3. SPIRITUALITAS
Jika keluarga telah memiliki dasar dasar HUKUM (perintah, ketetapan dan aturan) dan dijakankan SISTEM yg baik, maka tibalah sekarang untuk memasuki tahap SPIRITUALITAS keluarga.

Tuhan Yesus berkata: "tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah penyembah yang demikian." (Yoh 4:23).

Saudara,
Mari kita isi kata "penyembah-penyembah" ini dengan "keluarga-keluarga". Ya, keluarga kitalah yang dimaksud Tuhan Yesus dengan penyembah yang benar itu. Keluarga yang memiliki waktu dan disiplin rohani untuk menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran.

Keluarga yang menempatkan otoritas rohani lebih dari pada hukum dan sistem. Dimana hukum utama dan terutamanya adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, serta hukum yang kedua yang sama dengan hukum pertama adalah mengasihi sesama (anggota keluarga) seperti mengasihi diri sendiri.

Ya, pada kedua hukum kasih itulah tergantung seluruh hukum keluarga, perintah, ketetapan dan peraturan detail lainnya. Anak akan menghormati orang tua sebagai perwujudan kasihnya yang tulus dan gembira kepada Tuhan dan kepada manusia seperti kepada dirinya sendiri. Demikian pula orang tua akan mengasihi anak anaknya dengan sepenuh hati, jiwa dan akal budi untuk memurnikan dan memuliakan jiwa anak anaknya.

Alhasil,
Kehidupan keluarga menjadi hangat dan penuh rahmat karena ada spirit untuk saling menghargai, mengutamakan dan memuliakan seorang atas yang lain. Disinilah kita akan mengerti perintah Firman yg mengatakan : "hendaklah kasih itu jangan pura pura! Jauhi yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."

Yup..
Itulah spiritualitas keluarga yang harus kita tegakkan.

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment