Renungan Mezbah Keluarga - Selasa, 11 Oktober 2016

Bacaan: Kejadian 27:1-40

4. BERKAT
Bacaan kita dari Kejadian 27 dan 28 menyatakan hukum Sorgawi yang tidak bisa dilewatkan, yakni BERKAT. Teks kisah tsb memang banyak dipakai untuk memberikan contoh bagaimana pendidikan yg terpecah dalam keluarga, dimana Ishak sangat sayang sama Esau dan Ribka sangat sayang sama Yakub. Atau kisah tsb juga bisa dipakai untuk menjelaskan bagaimana konsekwensi dari kecerobohan Esau akan hak kesulungannya, yang mengakibatkan ia kehilangan berkat terbaiknya. Yup...memang itulah kekayaan Alkitab, yg disampaikan dalam gaya bahasa narasi dan bukan dalam bentuk hukum dan aturan, karenanya tidak bisa dipotong potong penafsirannya, sebab semuanya berkait dalam sebuah kisah besar Allah bagi terciptanya sebuah bangsa yg disebut Israel.

Nah, disini kami akan memfokuskan pada satu pesan penting dari kisah Esau dan Yakub yakni BERKAT. Ya...berkatlah yg akan menjadikan seseorang itu menjadi besar dalam kasih sayang Allah. Dan berkat itu turun dari Allah melalui tangan orang tua kepada anaknya.

Kesuksesan anak untuk memasuki masa depan mereka sangat bergantung pada BERKAT dari sang ayah kepada anaknya. Itulah ketetapan Allah! Tentulah KETRAMPILAN dan KETANGGUHAN hidup itu penting, namun atas semuanya itu tumpangan BERKAT orang tua atas kepala anak2nya adalah yg paling menentukan. Tanpa restu dan berkat dari ayah, maka kepinteran, ketrampilan dan ketangguhan hidup tidak akan mencapai kepenuhannya.

Maka, pertanyaan serius bagi kita semua :
1) Apakah kita sebagai orang tua (ayah) sudah dengan sungguh sungguh layak menjadi saluran berkat Allah bagi anak anak kita?
2) Sudahkah kita sebagai orang tua menjaga mulut kita agar mengeluarkan berkat dan bukan kutuk?
3. Apakah kita sebagai orang tua (khususnya ayah) mendoakan dan menumpangkan BERKAT kepada anak anak kita?

Kiranya kita makin menyadari peran penting kita, sebagai orang tua bagi keselamatan dan kesejahteraan anak anak kita. Amin

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment