Renungan Mezbah Keluarga - Rabu, 19 Oktober 2016

Bahan: Kejadian 3:20
Alkisah...
TUHAN nampak sibuk sekali menciptakan seorang IBU...

Seorang malaikat datang dan berkata lembut: "TUHAN, banyak sekali waktu yg dihabiskan untuk menciptakan ibu ini?"

TUHAN menjawab pelan:
"Tidakkah kau lihat perincian yg harus dikerjakan?
Ibu ini harus waterproof. Harus terdiri 180 bagian lentur, lemas dan tidak gampang lelah. Ia harus bisa bertahan hidup, walau dari sedikit teh kental dan makanan seadanya, demi mencukupi kebutuhan anak anaknya.
Ia harus memiliki telinga yang lebar untuk menampung keluhan. Memiliki penciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukkan hati anak anaknya. Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah. Dan enam tangan!"

Malaikat itu menggeleng gelengkan kepala: "enam pasang tangan TUHAN?"

"Tentu saja! Bukan tangan yg merepotkan melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segala galanya agar menjadi lebih baik.." balas TUHAN.
"Ibu ini juga harus memiliki tiga pasang mata."

"Bagaimana modelnya?" tanya malaikat itu semakin heran.

TUHAN mengangguk angguk:
Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya: "Apa yang sedang kau lakukan didalam sana?", padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya.
Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat kebelakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat.
Dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kesalahannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu berkata: "Saya mengerti dan saya tetap sayang padamu." meskipun tak diucapkan sepatah katapun.

"TUHAN", kata malaikat itu lagi.."istirahatlah."

Kata TUHAN:
"Saya tidak dapat. Saya sudah hampir selesai."

Akhirnya malaikat itu membalik balikkan contoh itu dengan perlahan.."Terlalu lunak," katanya memberi komentar.
"Tapi kuat", kata TUHAN.

"Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya beban yang bisa ia tanggung, pikul dan derita."

"Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat.
"Ia bukan hanya dapat berpikir, tetapi ia juga dapat memberi gagasan, ide dan bernegosiasi, " kata Sang Pencipta.

Akhirnya malaikat menyentuh sesuatu di pipi. "Eh, ada kebocoran di sini."

"Itu bukan kebocoran," kata TUHAN.
"Itu adalah air mata. Air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan..ya..air mata, air mata..."
Akhirnya malaikat itu berkata pelan:
"Oh, TUHAN.. dia SEMPURNA!"

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment