Renungan Mezbah Keluarga - Jumat, 4 November 2016

Bacaan: Lukas 23
Penyaliban Yesus adalah sebuah kesalahan terekstrem sepanjang sejarah manusia. Ya salah waktu, salah orang, salah tempat dan salah hukuman!
Salah waktu, karena saat itu adalah hari raya Paskah orang Yahudi, yg seharusnya membebaskan orang bukan membunuh orang.

Salah orang, kerena Yesus bukanlah  penjahat. Tidak ada catatan kejahatan yg pernah dilakukanNya. Ia dikenal lemah lembut dan murah hati. Ia berkeliling Galilea dan Yudea hanya untuk mewartakan hal Kerajaan Allah, menyembuhkan yg sakit dan menaklukkan kuasa setan. Apa yg salah dari Yesus ini? Bukankah pengadilan Pilatus telah menyatakan bahwa Yesus tak bersalah?

Salah tempat, ya..pengadilan Yesus adalah salah tempat! Kalau Ia dianggap menyesatkan, bukankah harusnya di bait Allah Ia dihakimi? Kalau dianggap menghujat, bukankah cukup dirumah Imam Besar Kayafas, lalu ditobatkan? Mengapa Ia harus digiring bagai pesakitan dipengadilan Pilatus?

Salah hukuman, bagi orang Yahudi hukuman bagi penyesat dan penghujat adalah dirajam batu. Bagi orang Romawi hukuman bagi pemberontak adalah cambuk. Nah, mengapa Yesus disesah dan disalibkan sekaligus untuk kesalahan yg tak dapat dibuktikan?

Karena itu penyaliban Yesus adalah kesalahan terbesar sepanjang sejarah! Ini keputusan yg kental dengan kepentingan politik, ketimbang persoalan agama atau hukum. NAMUN toh, Allah mengijinkannya. Allah membiarkan hal itu terjadi agar manusia belajar dari KESALAHAN yg paling ekstrem yg pernah dibuat oleh manusia, dan sekaligus belajar dari KASIH yg paling ekstrem yg pernah dikerjakan Allah bagi manusia. Hanya dengan dua sisi yang sama2 eksterm itulah, manusia akan mendapatkan pencerahan dan keselamatannya. Dosa yang melahirkan intrik dan kejahatan yg paling ekstrem, berjumpa dengan kasih dan pengorbanan Allah yg paling ekstrem.

Dan karenanya SALIB kini menjadi simbol ekpresi iman, pengharapan dan kasih yang paling ekstrem bagi kekristenan..!

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment