Renungan Mezbah Keluarga - Senin, 14 November 2016

Bacaan: Kejadian 18:16-33
Bersyafaat, adalah berdoa dihadapan Allah untuk mewakili seseorang, sekelompok orang atau bangsa agar mendapat belas kasihan dan pengampunan dari TUHAN. Nah, itulah yang dilakukan oleh Abraham terhadap Sodom dan Gomora, sebab Allah hendak memusnahkan Sodom dan Gomora oleh karena dosa dosanya. Abraham tidak bersyafaat hanya untuk keselamatan Lot dan keluarganya, ia bersyafaat untuk memohonkan belas kasihan TUHAN agar mengurungkan niatNya menunggangbalikkan Sodom dan Gomora. Abraham tahu persis bahwa TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita (Maz 103:8-12).

Nah, oleh keyakinan tsb, maka Abraham memberanikan diri "menawar" TUHAN :
"Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?"
TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka."

Abraham sadar bahwa memang tak ada 50 orang benar disana, maka ia mulai menawar "kebaikan" TUHAN dengan mengurangi jumlah bilangannya dari 40, 30, 20 hingga 10 orang. Dan dia tak berani melanjutkan tawar menawar dgn TUHAN sebab memang tdk dijumpai disana 10 org yang benar...sehingga Sodom dan Gomora tetap ditunggangbalikkan dengan api TUHAN.

Apa yg bisa kita pelajari disini berkait dengan situasi kondisi bangsa kita saat ini?

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment