Renungan Mezbah Keluarga - Rabu, 9 November 2016

Bacaan: Roma 8:13-17
Apakah Yesus kecewa kepada Sang Bapa saat Dia berteriak: "Eloi Eloi lama sabakhtani..?" Jawabnya TIDAK! Ia tidak kecewa dan merengek menggugat BapaNya. Yesus sadar betul bahwa Ia datang untuk menggenapi apa yg tertulis dalam kitab Yeremia 11:19 dimana akan ada kesepakatan jahat untuk mengorbankan domba jinak dengan berteriak: "marilah kita binasakan pohon ini dengan buah buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang orang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi"
Yesus sudah siap apabila oleh karena seruan pertobatan dan karya pembaharuan yang dikerjakannya, membuat banyak orang marah dan menginginkan kematianNya. Bukankah Ia jg sudah berulang kali mengingatkan murid2Nya, bahwa Ia akan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua tua, imam imam kepala dan ahli ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari yg ketiga (Mat 16:21).

Nah, kembali pada teriakanNya: "Eloi Eloi lama sabakhtani? Marilah kita lihat kita Roma 8:13-17 sebagai jawabnya. Sebab teks tsb menjelaskan dengan sangat baik makna dari teriakan Yesus sbg pesan dan petunjuk bagi kita saat menghadapi tekanan dan ketidakadilan hidup.
"Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia."

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment