Melupakan dan
mengampuni kesalahan orang (yang dengan sengaja dilakukan) untuk mencelakai
kita, sangatlah tidak mudah. Sungguh, diperlukan kebesaran hati yang luar
biasa, untuk melepas masa lalu dan melihat rancangan besar didepan yang tengah
dikerjakan oleh Allah bagi kita. Biasanya yang banyak terjadi adalah hukum
balas dendam; "mata ganti mata, gigi ganti gigi.!" dan hal itu memang
diperbolehkan dalam hukum Musa, sebagai prinsip hukum yang paling dasar,
bernama keadilan.
Karena itu kita (dan
dunia) akan senantiasa kagum akan "kelangkaan" dan
"keanehan" orang yang membalas kejahatan dengan kebaikan, kutuk
dengan berkat, perlakuan jahat dengan kebaikan, dendam kusumat dengan rahmat.
Ya, itu aneh bin langka.
Nah, mari kita
belajar dari satu tokoh Alkitab yang namanya Yusuf. Kita tahu kisah
keluarganya; bagaimana ia disakiti dan dibully oleh saudara saudaranya sendiri
karena mimpi yang dari TUHAN dan kebenaran yang dia sampaikan, Rencana
penyingkiran dan pembunuhan atas diri Yusuf dikerjakan dengan rapi oleh saudara
saudaranya sendiri. Kisah hidup Yusuf selanjutnya memang bisa kita baca dalam
kitab Kejadian pasal 37 sampai pasal 50. (Wow..panjang sekali kisahnya).
Saudara,
Hidup Yusuf memang
bak roller coaster yang naik turun meneganggkan. Happy ending sih... karena
Yusuf percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkn
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai
dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilihnya dari semula, mereka itu
juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga
dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya
(Roma 8:28,30)
Lalu apa yang bisa
pelajari dari Yusuf ini?
(bersambung)
TAD-Ani
No comments:
Post a Comment