Renungan Mezbah Keluarga - Rabu, 16 November 2016

Bacaan: Lukas 21: 5-19
Siapa tidak bangga memiliki tempat ibadah yg megah, indah dan wah? Dimana puluhan ribu orang bisa ditapung sekaligus. Wuaaah..pasti itu impian dari semua umat dan pemimpin agama. Umat yang besar, pengurus yang besar, dana yang besar, program yang besar... pendek kata semuanya besar!

Tetapi aneh bin ajaib.....
Tuhan Yesus tidak (mudah) terpesona dengan yg besar gemebyar jika dampak kasih dan kemanusiaan tidak lagi memancar. Itulah sebabnya saat para muridNya berkagum ria terhadap bangunan dan persembahan yang wah di Bait Allah, Dia berkata: "Apa yang kamu lihat di situ — akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (Lukas 21:6).

Tentu saja kata kata Sang Guru ini bagai petir di siang bolong...dhuaaaar!!! Apa artinya? Bagaimana bisa? Kapan? Dengan cara apa? Dan berbagai pertanyaanpun mulai muncul. Apakah akan ada bencana alam yang begitu dahsyat? Ataukah ini yg disebut kiamat? Kapan? Bilamana itu terjadi?

Lalu, Yesuspun mulai menjelaskan kegelisahan dan kesedihan hatiNya. Yesus menangis melihat kota dan kemegahan bait Allah itu dan berkata: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau." (Lukas 19:41-44).

Apa artinya tangisan Yesus itu? Siapa akan menjadi musuh siapa? Siapa yang akan mengepung dan menghimpit dari segala jurusan? Siapa yang akan merobohan tembok bait Allah yang megah dan membanggakan itu?

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment