Pertama, Yusuf
menerima mimpi dan meyakini panggilan ilahi
Yusuf meyakini betul
bahwa mimpi yg dinyatakan Tuhan bagi dirinya pasti digenapi. Ayah, ibu dan
kakak kakaknya mungkin tidak percaya, tetapi Yusuf yakin bahwa panggilanNya tak
mungkin salah dan tak mudah kalah.
Kedua, Yusuf tahu
bahwa ujian hidup itu mendatangkan kebaikan. Fitnah, penolakan, pembuangan dan
penderitaan yang dialaminya justru menjadi batu uji yang dipersiapkan TUHAN
untuk menempa Yusuf menjadi pemimpin yang tangguh dan disegani. Tidak ada jalan
yg mudah bagi tempat yg terindah.
Ketiga, ini bukan
sekedar sejarah tentang hidupku atau hidupmu...tetapi ini adalah sejarah TUHAN.
Mother Teresa menggambarkan hidup dalam jalan dan sejarahnya TUHAN, sbb:
"I'm a little pencil in the hand of writing God, who is sending a love
letter to the world." Wow!! Inilah yang harus kita sadari dan terus
sadari, bahwa bukan diri kita lah yang menjadi pusat sejarah kehidupan,
melainkan sejarah TUHAN, kita hanya bagian kecil dari tulisan sejarah TUHAN
tsb, karena itu jalani pesan dan peran hidup dengan baik dengan tetap menyadari
alur besar God's story and God's history.
Keempat, yakini
bahwa semuanya akan berakhir dengan baik, jika yg yg kita alami sekarang
belumlah baik, maka itu berarti belum akhir dari semuanya. Miliki cara pandang
yang seperti ini akanlah membantu untuk tetap optimis dan positif. Yusuf
meyakini hal itu, dan berkata: "Memang kamu telah mereka-rekakan yg jahat
terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan
maksud melakukan seperti yg terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu
bangsa yg besar." (Kejadian 50:20).
Itulah empat point
penting yang bisa kita pelajari dari Yusuf, agar kita bukan saja bisa bertahan
dalam kesulitan dan penderitaan, namun malah berlimpah kasih karunia dan
berkecukupan dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan dalam pelbagai
kebajikan (II Kor 9:8).
TAD-Ani
No comments:
Post a Comment