Renungan Mezbah Keluarga - Senin, 7 November 2016

Bacaan: Matius 16: 21-28
Apakah benar bahwa seluruh rakyat Yahudi menyetujui tuntutan massa dan menginginkan penyaliban Yesus? Ooh tidak! Sebagian besar rakyat masih berakal sehat. Mereka tahu bahwa tak dijumpai kesalahan apapun pada diri Yesus, persis seperti yg dikatakan oleh Pilatus. Yesus yg mereka kenal selama ini bukanlah Yesus yg jahat dan beringas. Ia memang tegas dan sangat cerdas dalam menjawab dan membungkam pertanyaan2 jebakan, Ia juga mengatakan benar sebagai benar dan salah sebagai salah, tetapi Yesus bukanlah orang jahat.

Bahkan, jika dilakukan survey, maka banyak orang akan memberikan testemony bahwa sejak kehadiran Yesus di Galilea, banyak perubahan yg sudah dikerjakanNya. Danau yg dulunya sudah habis ikannya, kini muncul ikan ikan besar dan banyak, sehingga para nelayan bergotong royong saling bantu dalam mengangkat jala mereka. Ada ribuan orang pernah diberi makan dengan cara yg ajaib, yg sakit disembuhkan, lumpuh berjalan, buta melihat, bahkan matipun dibangkitkan. Ya....kisah kisah karya kemanusiaan banyak terdengar disana sini. Anak anak, perempuan sundal dan pemungut cukai jg mendapat sentuhan kemanusiaan Yesus.

Jadi, banyak orang yg tidak setuju akan penyaliban Yesus, sebab mereka kenal betul bahwa Yesus bukanlah orang jahat. Tetapi apa mau dikata tunduhan tentang penistaan Taurat dan penghinaan hari Sabat berkembang makin hebat. Jika issue sudah dilegitimasi oleh para imam dan tokoh agama, maka sulitlah rakyat kecil bersuara. Jika Taurat dilecehkan dan Sabat dihinakan, maka semua orang Yahudi wajib membela Tauratnya, membela Sabatnya dan membela Allahnya. Jika ada yg mengatakan bahwa Yesus tidak bersalah, maka ia akan dituduh sesat, kafir dan menjadi musuh dari pasukan2 pembela Allah.

Sungguh ironis memang...
Agama yg seharusnya mengajarkan kasih dan kebenaran, kini malah dengan terang benderang mendemonstrasikan kebencian dan keberingasannya yg melampaui akal sehat.

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment