Renungan Mezbah Keluarga #17A09

Bacaan: Yeremia 29: 1-14

Saat engkau jatuh terpuruk, segeralah bangkit memperbaiki diri. Jangan menunda seolah masalah akan selesai sendiri. Tidak selamanya waktu itu menyelamatkan. Bangsa Israel menjadi contohnya. Ia memandang enteng pertobatan, karena sdh merasa sebagai bangsa pilihan. Lihat akhirnya mereka terpecah diantara 3 kekuatan besar yg melindas mereka, yakni Asyur, Mesir dan Babel. Israel Utara sudah hancur, dan Israel Selatan kini juga kalahkan. Sisa sisa umat yg ada di Yerusalem kini diangkut ke pembuangan di Babel. Bayangkan umat yg tadinya menjadi buah kesayangan Tuhan, yg ditakuti bangsa bangsa, kini terpecah pecah, terusir dari tanah perjanjian dan terlunta menderita di Babel. Disaat seperti ini mereka berseru kepada TUHAN dan berharap TUHAN segera menyelamatkan.
Kali ini TUHAN tidak datang menyelamatkan, IA melalui nabi Yeremia malah berpesan : “Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya;  ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang!  Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. (Yer 29:5-7).

Wuah..tentulah ini nasehat yg aneh. Masakan TUHAN membiarkan umatNya menderita dan tidak menolong segera? Apa artinya pesan TUHAN ini? Dapatkah penderitaan dan kesulitan disebut sebagai rancangan damai sejahtera? Dimana letak damai dan sejahteranya? Apakah TUHAN menginginkan kita mengubah hal buruk menjadi hal baik yg mendatangkan damai sejahtera? Kalau ya..bagaimana caranya? Baiklah besok akan dijelaskan 3 hal yg bisa dilakukan untuk mengubah penderitaan menjadi damai kesejahteraan, bagi diri kita dan bahkan bagi orang lain di sekitar kita..

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment