Bacaan: Efesus 4:2, 21-32
4. Saling Membantu
Rasul Paulus menasehatkan: "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu," (Efesus 4:2) pada saat ia ada dalam dalam penjara. Saat dirinya sendiri tertekan dan punya ribuan alasan untuk "nglokro", rasul Paulus justru memperhatikan orang lain. Memang nampak aneh, tetapi itulah kunci kekuatan dari roh Paulus; yakni rendah hati, lemah lembut, sabar dan suka menolong orang lain.
Dalam buku tentang stress otak yg ditulis oleh Arita Hideho, dikatakan berempati kepada orang lain itu bisa menolong meredakan stress. Sekali lagi nampaknya aneh ya?? Orang stress bukannya ditolong, diperhatikan...eh malah diminta menolong orang lain dan memperhatikan (empati) kepada penderitaan orang lain. Tetapi memang begitulah cara kerja otak dan roh kita. Saat kita memperhatikan orang lain, berempati bahwa sampai menangis karena derita orang lain, kita jusru menjadi makin kuat dan segar. Hormon serotonin kita terlepas dan kita menjadi tersadarkan untuk bangkit dari keterpurukan. Itulah sebabnya nasehat orang tua kita mengatakan: "saat engkau terpuruk janganlah melihat keatas kepada orang2 sukses, tetapi lihatlah kebawah, lihatlah bahwa masih banyak orang yg jauh lbh menderita dari pada dirimu.. Bantulah mereka untuk bangkit, sebab justru saat engkau membantu..engkau sendirilah yg justru terbantu. Saat engkau mengampuni orang yg bersalah kepadamu, saat itu pula engkau akan merasakan pengampunan BAPA (Mat 6:12). Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh (Yak 5:16)
Itulah cara kerja roh yg memang berbeda dengan cara kerja daging. Jika kita terus menerus men-charge roh kita dengan latihan rendah hati, lemah lembut, sabar serta empati dengan menabur kebaikan, maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Fil 4:7)
TAD-Ani
No comments:
Post a Comment