Renungan Mezbah Keluarga #17A21

Bacaan  : Ayub 42:1-6

Saudaraku, tidak mudah menghadapi kenyataan penderitaan, apalagi jika kita sudah melakukan semua bagian kita dengan baik dan setia. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan apabila kita mengalami penderitaan dan keterpurukan:

Pertama, koreksi diri dengan jujur dihadapan TUHAN
Jika ada dosa segera akui dan bertobat. Jika ini ujian dari TUHAN, maka mintalah kekuatan dan kesangupan untuk melewati semuanya itu. Sebab jika IA menguji, pastilah IA akan mendampingi. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya (I Kor 10:13).

Kedua, bergumul dengan TUHAN
Inilah yang dilakukan oleh Ayub saat menghadapi ujian yg maha berat. Ia bergumul dan terus bertanya hingga TUHAN memberikan jawabNYA. Berdoalah dan bertahanlah, sebab Roh akan membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu bagaimana harus berdoa tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan keluhan yg tak tertahankan.” (Roma 8:26).

Ketiga, tetap percayailah TUHAN
Ayub sadar bahwa yang utama dan terutama dalam hidupnya bukanlah “mempercayai” mujizat pemulihan, kesembuhan dan kemuliaan. Bukan! Ayub sekarang  mempercayai TUHAN. Ayub bergumul dengan Firman, sampai ia mendapatkan pengalaman iman yg sangat berharga: “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."  Nah,..Perjumpan pribadi dengan TUHAN dan FIRMANNYA, yg membawa Ayub bisa memiliki perspektif iman yang baru dalam melihat penderitaan. Kini Ayub tak lagi berbantah dan menggugat TUHAN. Ia diam dan menikmati kedahsyatan FIRMAN. Walau hidupnya belum berubah, deritanya belum sirna..namun hatinya dipenuhi damai sejahtera, karena matanya kini melihat TUHAN.

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment