Renungan Mezbah Keluarga #17A16

Bacaan: Efesus 4:2, 21-32

Kita sudah membahas 2 kualitas rohani yg menurut rasul Paulus harus ditambahkan untuk men-charge pikiran dan roh kita dikala stress tiba. Sekarang kita akan lanjutkan 2 lagi plus 5 hal yg harus dihindari.

3. Sabar
Kepada orang yg lagi ditimpa oleh kemalangan kita bisa berkata "sabar ya pak..sabar ya bu.." lha kalau orang lagi stres dan "nglokro" masakan kita minta dia untuk bersabar? Kok aneh! Harusnya ayooo bangkit, bergerak! semangaaat! Nah, itu baru nasehat yg bener.
Sekali lagi kita sedang berbicara pada tataran rohani, yakni me-recharge roh dan pikiran. Sabar disini adalah sebuah pendampingan pastoral untuk menyeimbangkan ritme roh antara orang yg lagi "nglokro" rohnya dengan kita yang hendak mendampinginya. Menemukan ritme roh yg selaras itu tidak mudah. Sering kita yang menolong dan orang yg ditolong sama sama tidak sabar...hingga recharge roh menjadi gagal buyaaar. Akibatnya orang yang bersangkutan menjadi obyek nasehat yg tak dipahami, tak dikasihi, sementara kita yg menolong merasa energi roh kita terkuras habis dan menyerah : "cukup... aku sudah tidak sanggup lagi...Percuma nasehatin dia! Dia punya dunianya sendiri. Siapapun tak akan sanggup menolongnya kecuali dia sendiri."  Disinilah roh kesabaran sangat tepat untuk kita aktifkan.
Sabar berarti melihat ulang titik penyebab dari semua persoalan dan mengurai kekusutannya satu demi satu. Sabar berarti mengenali dengan tepat apa yg sedang kita rasakan dan bisa menamai perasaan itu, serta bisa memberikan respon yang benar atas apa yg sedang terjadi. Itulah sebabnya rasul Paulus mengatakan: "bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa!" (Rm 12:12)

Jadi, dari nasehat Paulus tsb kita bisa melihat bahwa sabar itu (harus) bergandeng erat dengan pikiran positif akan pengharapan dan ketekunan untuk membangun mezbah doa.

(bersambung)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment