Renungan Mezbah Keluarga #17A19

Bacaan: Efesus 4:21-32

Apa dan bagaimana mendukakan Roh Kudus itu? Apakah sama dengan yg dikatakan oleh Tuhan Yesus: "apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (Markus 3:29). Jawabnya adalah tidak sama! Konteks dimana Tuhan Yesus mengatakan hal tsb adalah ketika menghadapi tuduhan bahwa kuasa yg ada dalam diriNya adalah dari Beelzebul (Mark 3:22). Yesus menegur ahli ahli Taurat yang membaca kitab tetapi menolak kebenaran dan kuasa yg ada dalam Firman. Mereka tahu pekerjaan Roh, tetapi menuduhnya sebagai pekerjaan Beelzebul. Nah orang yg demikin itu disebut menghujat Roh Kudus. Untuk apa percaya kepada Allah tetapi pada saat yang sama menghujat kuasa Allah. Itu sama saja dengan tidak mempercayai (kuasa) Allah, sebab Allah adalah Roh, barang siapa menyembah DIA, harus menyembahNYA dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:24)

Nah, mendukakan Roh Kudus Allah itu beda dengan menghujat Roh. Rasul Paulus berkata: "janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan." (Ef 4:30). Artinya jika kita sdh percaya pada Allah dan kuasaNya, dan sudah dimeteraikan oleh kasih karunia Yesus Kristus melalui penebusan, maka hendaklah hidupmu dibaharui dalam kekudusan dan hidup sebagai anak anak terang. Jangan lagi menghambakan diri pada dosa percabulan, kecemaran dan keserakahan (Ef 5:3). Jika ketiga hal tsb tidak segera kita akhiri dan bahkan telah menjadi pemujaan (lebih dari kecanduan), maka kita sedang memadamkan roh Allah yg ada dalam diri kita (I Tes 5:19). Dan jika roh Allah dalam diri kita itu padam, maka gelaplah kegelapan itu (Mat 6:23). Ini lebih mengerikan ketimbang lampu mati sebab roh manusia adalah pelita TUHAN (Amsal 20:27). Jika pelita TUHAN padam, apakah ada pengharapan? Apakah ada kebenaran? Apakah ada sukacita dan damai sejahtera? Apakah ada kehidupan?

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment