Renungan Mezbah Keluarga #17C09

Bacaan: Matius 5:1-12

Memang Kerajaan Allah itu berbanding terbalik dengan kerajaan dunia. Dunia mengejar kekayaan, kekuatan dan kejayaan sebagai nilai utamanya, sementara Kerajaan Allah menekankan nilai kebenaran, damai sejahtera dan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Kerajaan dunia menginginkan richer, biger, higher sebagai goalnya...sementara Kerajaan Allah menginginkan kenosis (mengosongkan diri) dan melayani sebagai goalnya (Fil 2:7). Siapa yang mau menjadi terbesar haruslah merendahkan diri (miskin dalam roh) untuk mau melayani orang lain (Mat 18:4, 23:11 dan Luk 22:26). Inilah yang oleh Donald B. Kraybill disebut sebagai "Upside Down Kingdom" (Kerajaan Allah yang sungsang). Yesus hadir di dunia untuk memberitakan Injil (kabar sukacita) yang upside down dengan pemahaman dunia. Contoh: ketika dunia menyatakan sesamaku adalah yang selevel denganku atau yg punya kepentingan yg sama denganku..maka Yesus mengajarkan sesama manusia adalah semua orang tanpa mengenal batasan apapun. Ketika dunia mengangkat raja sedemikian tingginya (bahkan sebagai keturunan dewa), maka Yesus Sang Raja justru rela mengosongkan diri untuk melayani manusia yang berdoa. Yesus turun dari Sorga menjadi manusia untuk menyatakan langsung belas kasihNya kepada mereka yang menderita pada garis2 tepi masyarakat.

Jadi saat Yesus berkata "berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah", Yesus sedang mengajak pendengarNya (dan kita) untuk berani memasuki pengosongan hidup dan memasuki Kerajaan Allah yang terbalik itu. Disanalah kita akan merasakan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah dan tanpa Allah kita tidak dapat berbuat apa apa.

Sebelum fase ini dilalui, maka kita akan sulit untuk memasuki Kerajaan Allah, sebab yang dipikirkan dan dikejar setiap hari adalah kekayaan dan menjadi yang terutama dalam kerajaan dunia. Jadi Kerajaan Allah memang berbanding terbalik dengan kerajaan dunia.

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment