Renungan Mezbah Keluarga #17C16

Bacaan: Matius 5:1-12

"Pak orang yang suci hatinya itu seperti apa? Sedalam dalamnya laut dapat diduga, tetapi dalamnya hati siapa yang tahu? Saya pernah alamin sediri pak... hmm..orangnya santun, ngomongnya banyak bertaburan ayat ayat suci..pokoknya  tampilannya wuiih..saleh banget. Tapi duit saya dikemplang dibawa kabuur... Trus gimana kita bisa tahu orang itu suci hatinya?

Saudara,
Itu adalah respon seorang teman terhadap MK kita kemarin. Apa yang dikatakannya itu ada (banyak) benarnya...sebab kita memang tidak bisa tahu persis ukuran hati suci itu seperti apa? Karena itu orang bisa (dengan mudah) tertipu dengan tampilan pakaian agamis tertentu yang seolah menggambarkan tingkat kesalehan padahal hati dan prilakunya jauh panggang dari api.

Pemazmur berkata: "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia." (Mazmur 24:3-5)

Jadi menurut Alkitab suci hati itu TIDAK diukur dari tampilan pakaiannya, atau fasihnya berbicara atas nama agama, melainkan orang yg teruji tangannya tak bercela, yang murni dan teruji niatnya....sinkron antara apa yang dikatakan dengan yang ditindakkan, tidak mencla mencle, ngeles apalagi menipu demi mendapatkan keuntungan dan dukungan.. dan ini yang paing penting: tidak memanipuasi agama untuk kepentingan diri sendiri...dengan berani bersumpah palsu...

Firman Tuhan berkata: "Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis. Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik. (Titus 1:15-16)

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment