Renungan Mezbah Keluarga #17C17

Bacaan: Matius 5:1-12

Fase ketujuh, Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Mother Theresa berkata: "we do not need guns and bombs to bring peace, we need love and compassion".. Tetapi mungkin ada akan berkata: "wuah itu mah susah... Bagaimanapun kita tetap perlu senjata dan kekuatan agar bisa tercipta keamanan dan perdamaian. Mosok polisi dan tentara dipersenjatai dengan bunga dan bukan senjata api? Yang benar aja.... Kebatilan kalau tidak dilawan (dikerasi) ya nanti malah sewenang wenang." Pemikiran yg seperti ini memang dipandang lebih "logis" dan "solutif"...ketimbang ajaran Yesus untuk melawan kejahatan dengan kasih dan kelemah lembutan.

Jika demikian, apakah Firman Tuhan keliru atau mother Theresa hanya berteori dengan permainan kata semata? Tentu tidak. Sebab disini kita berbicara mengenai etika dan spiritualititas Kerajaan Allah yang diperuntukkan bagi anak anak Allah. Yesus berkata: "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah"..atau dengan kata lain berlaku pula sebaliknya; "jika engkau menyebut dirimu anak anak Allah maka jadilah pembawa damai."

Saudara,
Ketidak-mampuan kita membawa damai itu bukan karena tantangan (kejahatan) di luar sana teralu besar, melainkan karena kita telah melupakan bahwa kita itu sesungguhnya punya kuasa sebagai anak anak Allah yang saling memperhatikan. Mother Theresa berkata: "if we have no peace it's because we have forgotten that we belong each other."

Itulah spirituaitas yang selama ini kita abaikan...spiritualitas yang sesungguhnya sangat simple yakni: bersedia MENJADI SESAMA bagi orang lain. Karena itu ada 3 hal dalam hidup ini yang sangat penting yang harus dilakukan oleh anak anak Allah dalam membawa perdamaian, Pertama; jadilah orang yang baik. Kedua; jadilah orang yang baik dan Ketiga; jadilah orang yang baik.

dan serahkan kepada Allah untuk mengerjakan selebihnya..

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment