Renungan Mezbah Keluarga #17C13

Bacaan: Matius 5:1-12

Fase keempat,  Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.

Saat hati kita sudah dibentuk dalam kelembutlembutan, maka kita akan menjadi sangat haus dan lapar akan kebenaran Firman TUHAN. Sungguh menarik, istilah yg dipakai oleh Tuhan Yesus adalah haus dan lapar. Hal ini mengingatkan akan kisah Yesus yg lapar dan haus setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Mat 4:2-4).

Kisah lain, adalah saat Yesus bertemu dengan perempuan Samaria di sumur Yakub. Percakapan tsb berujung pada pernyataan Yesus: "barangsiapa minum air ini (dari sumur), ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (Yoh 4:13).
Setelah itu datanglah murid-muridNya dari kota membawa makanan dan berkata: "Rabi, makanlah." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal." Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (Yoh 4:31-34)

Wow... sungguh ini tahapan spiritualitas yg luar biasa. Saat kita memasuki fase ini, maka kehausan dan kelaparan sudah berpindah dari materi ke rohani. Apakah makan dan minum tidak penting lagi? Oh penting! Tetapi ada yg jauh lebih penting yg mendatangkan kepuasan yg mendalam dan kekal yakni saat bersekutu menikmati Firman dan melakukan kehendak Firman. Saat itulah roh kita akan dipuaskan, dan dari dalamnya akan mengalir aliran sungai kehidupan yg tak pernah kering.

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment