Renungan Mezbah Keluarga #17D11

Bacaan: Yesaya 58:6-10

"Pak..mengapa kalau Pra Paskah, khususnya saat memasuki Pekan Puci, Gereja meminta jemaatnya untuk berpuasa? Lagian kalau ada program puasa..jemaat yang ikut juga sebagian kecil saja? Ini yang saya amati lho pak...maaf kalau salah."
"Lha..kamu ikut puasa ndak?"
"Pinginnya sih. Tapi saya orangnya laperan pak..ndak kuat kalau suruh puasa. Lemes. Dulu pernah kena maag pak..jadi takutnya kumat maag nya."
"Papi mamimu juga puasa?"
"Kalau mami ikutan pak...tapi tiga hari doang...setelah itu ndak kuat... Papi ndak puasa karena banyak kerjaan dikantor. Kata Papi yang penting puasa hati..."


Hmmmm.....

Saudara,
Masih banyak orang menganggap puasa itu adalah PROGRAMnya Gereja. Gereja menghimbau jemaatnya untuk berpuasa saat Pra Paskah sebagai bagian dari rangkaian acara. Diikuti syukur...ndak diikutin ya ndak apa apa..hukumnya sunnah. Tetapi tahukah kita bahwa berpuasa adalah KESADARAN diri untuk ambil bagian dalam ziarah spiritual yang sangat penting dan menyehatkan tubuh, jiwa dan roh kita? Sebab jikalau hal itu tidak penting dan berguna bagi tubuh, jiwa dan roh kita...pastilah TUHAN tidak memerintahkannya bagi kita. Nah, tugas Gereja disini hanya mengingatkan dan mengajak umat untuk menjalankan ibadahnya dihadapan TUHAN, bukan demi pemenuhan kegiatan Gereja.

Puasa itu menyehatkan TUBUH.
Kita semua tahu bahwa tubuh itu bukan sekedar badan, tetapi RUMAH TUHAN yang harus diisi dengan berbagai barang yang baik. Dan berpuasa adalah saat dimana kita membersihkan (detoksifikasi) tubuh dan metabolisme tubuh kita. Terlalu sering kita hidup dan makan secara tidak teratur..baik jam maupun volumenya. Nah..melalui puasa kita diingatkan untuk peka, mengenali dan merawat tubuh kita dengan TERATUR. Saat kita cek up laborat, maka akan dilihat bagaimana kondisi tubuh dan darah kita saat biasa dan saat berpuasa. Mengapa? Karena akan diketahui "posisi" kesehatan tubuh kita yang sebenarnya itu seperti apa.

Ibadah kepada TUHAN itu bukan persoalan (kesehatan) rohani saja..tetapi juga (kesehatan) ragawi, yakni bagaimana memuliakan TUHAN lewat tubuh kita. Dan berpuasa adalah bentuk ibadah TUBUH kepada TUHAN. Melalui puasa kita menahan lapar..melalui puasa kita membersihkan tubuh..melalui puasa kita mrnyadari bahwa tubuh kita itu lemah dan bergantung sepenuhnya kepada TUHAN. Melalui puasa kita kita memuliakan TUHAN dengan tubuh kita. Rasul Paulus  berkata: "Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata DIMULIAKAN di dalam TUBUHKU, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. (Filipi 1:20).


Puasa itu menyehatkan JIWA
Jika kita membaca kitab Imamat 16:29-34, dimana ibadah puasa pertama kali dinyatakan sebagai hukum dan KETETAPAN bagi umat Allah, maka pesan yang sangat kuat dalam ketetapan tersebut adalah PERDAMAIAN. Puasa dilakukan agar kita diperdamaikan dengan Allah, dengan diri sendiri dan dengan sesama kita. Kitab Imamat 16:30-31 menetapkan: "Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN.  Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."

Jadi berpuasa itu bukan sekedar urusan menahan lapar dan harus dalam jam jam tertentu..tanpa makna pemulihan bagi jiwa kita. Berpuasa adalah ibadah yang sama kualitasnya dengan ibadah sabath, yakni untuk kita diperdamaikan dengan Allah, diri sendiri dan sesama. Orang yang tidak terlatih untuk berpuasa memang sulit menyadari hal ini...tetapi bagi orang yang membiasakan dirinya untuk berpuasa..ia akan tahu bahwa puasa adalah ibadah yang ditetapkan oleh Allah sendiri bagi kebaikan dirinya. Bahkan puasa adalah ibadah yang sangaat menyegarkan jiwa. Dalam berpuasa doa dan permohonannya akan menjadi jelas dan tajam...sebab ia tahu apa yang harus ia mintakan...yakni hidup yang DIPERDAMAIKAN.
 

(bersambung)

TAD

No comments:

Post a Comment