Renungan Mezbah Keluarga #17D03

Bacaan: Lukas 12:1-12

Hari Sabtu lalu kita sudah membahas  GEREJA yang kebanyakan "tidur" dan "nyaman" diaktifitas kedalamnya akan semakin merosot kualitas persekutuan dan pelayanannya. Otot otot rohaninya akan mengendor..tertutup lemak, daya tahannya menurun, mudah stress dan alih alih mencari Firman dan kehendak Allah, Gereja malah mencari kenyamanan pada makanan makanan yang tidak sehat (ajaran yang menina bobokkan).

Tentu Tuhan Yesus, Sang Kepala Gereja tidak menginginkan tubuhNya menjadi makin melemah. Oleh karena itu Ia ijinkan agar Gereja mengalami 2 ujian (internal maupun eksternal):

Pertama, ragi orang Farisi.
Ujian ini adalah ujian internal, yakni sebuah keributan yang disebabkan oleh ukuran benar dan salah, haram dan halal yang banyak diributkan didalam Gereja itu sendiri. Di gereja akan muncul "orang orang Farisi" yang suka menghakimi orang lain. Mulai dari soal ibadah sampai soal pakaian diributkan. Pendek kata ada saja yang salah baik yang lakukan oleh pendeta, manjelis sampai koster Gereja. Orang orang yang seperti itu akan memakan energi yang banyak dan bahkan seperti duri dalam daging yang melukai tubuh Gereja. Hasilnya adalah sakit hati, keengganan untuk terlibat dan kehidupan persekutuan menjadi suam suam kuku. Orang akan lebih suka memperhatikan hukum dan tata aturan ketimbang merayakan kegembiraan hidup bersama sebagai komunitas tubuh Kristus. Jika Gereja bisa melewati ragi Farisi ini..maka Gereja akan mengalami pertumbuhan spiritualitas yang baik...jika tidak, maka Gereja akan menjadi "gantang" yang meredupkan Firman ketimbang kaki dian yang membantu terangnya nyala pelita Firman.

Kedua, tekanan dunia.
Tekanan eskternal terhadap Gereja ini juga Tuhan ijinkan terjadi pada Gereja. Tuhan ijinkan tekanan dan ancaman dialami oleh Gereja untuk menguji ketangguhan iman, persekutuan dan pelayanan Gereja. Dari siapa ancaman dan tekanan tsb? Ayat 11 mengatakan bahwa Gereja akan dihadapkan pada majelis majelis (agama), pemerintah pemerintah dan penguasa penguasa dunia. Mungkin ada yang berkata bahwa bukankan pemerintah sekarang ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Sehingga di Indonesia tekanan dan ancaman terhadap Gereja berkurang banyak. Ooooh kami setuju dengan hal itu, tetapi akan tiba waktunya dimana tekanan dan penderitaan yang berat itu akan dialami oleh Gereja. Jika saat itu tiba, dan Gereja benar bemar diuji kesetiaan dan imanya, apakah kita siap dan tetap kuat?

Tentulah atas ujian internal maupun eksternal, Tuhan Yesus tidak akan tinggal diam. Ia pasti akan menolong GerejaNya. Yup...itulah yang dikatakan sendiri oleh Tuhan Yesus..agar Gereja tidak perlu takut, jika saat itu tiba. Janganlah takut kepada mereka yang bisa membunuh tubuh, tetapi tidak berkuasa atas jiwa dan roh kita setelah kematian tsb. Takutlah kepada Allah yang berkuasa atas hidup baik saat ini maupun nanti dalam kehidupan kekal.


Saudara,
Semua ujian itu baik..dan kita diuji tidak melebihi kekuatan kita untuk menanggungnya. Karena itu ayuuk..mari kita melatih diri kita untuk menjadi makin kuat dan sehat dalam persekutuan dan pelayanan Gereja. Jika untuk tubuh jasmani yang terbatas saja kita harus melatihnya sedemikian rupa dan menjagainya dengan makanan yang berkualitas...apalagi dengan tubuh rohani yang adalah Gereja.. Tubuh rohani Gereja harus ditata dalam truth, worship, fellowship dan service yang total dan optimal. Truth berbicara mengenai pendalaman iman melalui Firman dan hanya kebenaran Firman. Worship berbicara mengenai penyembahan dalam roh dan kebenaran. Fellowship berbicara mengenai intimasi relasi baik dengan Allah maupun dengan sesama. Dan Service berbicara mengenai pelayanan yang dilakukan oleh Gereja kepada lingkungannya.

Jadi melalui 4 latihan rohani tsb kita akan bersama sama melatih otot otot spiritualitas kemuridan Gereja, agar semakin kuat dan tangguh menghadapi tantangan baik internal maupun eksternal.

 Amin.


TAD-Ani

No comments:

Post a Comment