Renungan Mezbah Keluarga #17C08

Bacaan: Matius 5:1-12

Fase Pertama, Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Tingkat spiritualitas yang paling dasar untuk bisa masuk dalam Kerjaan Allah adalah keberanian untuk miskin dihadapan Allah. Apa artinya? Alkitab Sheabear menterjemahkan "yang miskin" ini dengan pengertian "yang rendah hatinya". King James Version dengan "the poor in spirit". The orthodox Jewish Brit Chadashe dengan "aniyey (miskin) ruach (roh). Ha-Berith dengan "aniyey (orang2 miskin yang) haruakh (didalam roh). Jadi pengertian "miskin dihadapan Allah" ini bukan semata miskin secara materi tetapi terlebih pada pengertian miskin (papa, sekeng dan rendah hati) didalam roh. Terlebih jelas lagi jika kita hubungkan pengertian tsb dengan definisi Kerajaan Allah dalam kitab Roma 14:17 yang berkata: "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."

Apakah Yesus tidak peduli dengan kemiskinan materi, fisik, mental, sosial dan struktural sebagaimana yang dialami oleh orang2 yang datang padaNya? Tentu Yesus peduli. Ia melihat mereka dengan hati yang hancur dan menangis sebab mereka ini lelah dan terlantar hidupnya seperti domba tanpa gembala (Mat 7:15). Yesus tidak pernah menahan tangannya untuk menyembuhkan mereka yang sakit, mengusir setan bagi mereka yang kerasukan, memberi makan bagi mereka yang lapar, menguatkan mereka yang lemah dan memberi pengharapan pada mereka yang putus asa. Tetapi tugas Yesus yang utama datang ke dunia adalah untuk memberitakan dan menyatakan Kerajaan Allah bagi semua manusia. Ia menolong yang miskin tetapi jg mengingatkan bahwa hal Kerajaan Allah itu bukan sekedar persoalan (kecukupan) makan dan minum, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita yang dikerjakan oleh roh. Karena itu carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu (Mat 6:33).

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment