Renungan Mezbah Keluarga #17D14

Bacaan: Markus 15:33-41

Yesus sendiri diujung sunyi...hingga akhirnya pecah dalam satu tarikan nafas panjaaang sebelum mati : "Eloi Eloi lama sabakhtani..?" yang artinya Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Sungguh teriakan (teologis) yang memilukan hati dan yang mudah disalah mengerti. Orang orang yang mendengar teriakan itu salah menafsirkannya dengan mengatakan: "Lihat, Ia memanggil Elia." (sebagaimana orang mulai menghubungkan Yesus dengan Elia yg sangat di banggakan oleh orang Yahudi, karena berani membongkar penyesatan yg dilakukan oleh Izebel dan 400 imam imam Baal).

Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkan kedalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia."

Saudara,
Apa arti sesungguhnya dari teriakan Yesus ini? Apakah Ia merasa "menyesal" dengan apa yg terjadi? Apakah Ia "marah" karena Allah berdiam diri? Apakah Ia kecewa karena pengikutNya berbalik arah saat kesulitan terjadi? Jawabnya TIDAK!
Ia tidak kecewa dan merengek menggugat BapaNya. Yesus sadar betul bahwa Ia datang untuk menggenapi apa yang di dinubuatkan dalam kitab Yeremia 11:19 dimana akan ada kesepakatan jahat untuk mengorbankan domba jinak dengan berteriak: "marilah kita binasakan pohon ini dengan buah buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang orang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi"

Yesus sudah siap apabila oleh karena seruan Injil Kerajaan Allah dan karya pembaharuan yang dikerjakanNya itu banyak oknum imam dan imam kepala yang terbongkar kedoknya. Yesus siap apabila oleh karena mengembalikan fungsi Bait Allah, Ia harus membongkar praktek korupsi dan kong kalikong antara para penjaga Rumah Allah dengan pengusaha kotor. Yesus siap jika oleh sebab ketaatanNya kepada kehendak Bapa, banyak orang yang ditelanjangi kemunafikannya...dan oleh karena itu menginginkan kematianNya. Bukankah Ia juga sudah berulang kali mengingatkan murid-muridNya, bahwa Anak Manusia  akan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua tua, imam imam kepala dan ahli ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari yg ketiga (Mat 16:21).

Kembali pada teriakanNya: "Eloi Eloi lama sabakhtani? Apa arti dan maknanya?

Sesungguhnya Yesus tidak sedang kecewa atau marah saat meneriakkan "Eloi Eloi lama sabhaktani"...tetapi Ia hendak menyampaikan pesan kepada kita (sebagai anak Allah) agar tetap tangguh saat menghadapi tekanan, penderitaan, bahkan kematian sekalipun. Kitab Roma 8:15-16 berkata: "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yg membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Ya... dengan meneriakkan "ya Abba...ya Bapa", kita ditolong Roh Kudus untuk menegaskan ulang siapakah diri kita kepada dunia. Kita adalah anak anak Allah yg hidup menurut pimpinan Roh, bukan takluk oleh manipulasi daging. Sebab jika kita hidup menurut keinginan daging, kita akan mati; tetapi jika kita hidup oleh Roh, kita akan berani mematikan (nafsu) daging dan kita akan hidup (Roma 8:13).

Jadi, janganlah takut oleh tekanan, penderitaan dan kematian. Janganlah menjadi pengikut Kristus yang manja dan suka berteriak mengatas-namakan Tuhan, padahal tidak sungguh hidup dijalan Tuhan (Matius 7:21)..
Tetapi jadilah pengikut Kristus yang tangguh dan berani (dengan rendah hati) berkata: "Yang kukehendaki ialah MENGENAL Dia dan kuasa kebangkitanNya dan PERSEKUTUAN dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi SERUPA dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. (Fil 3:10-11)

Amin.

TAD

No comments:

Post a Comment