Bacaan: Yesaya 58:6-10
Puasa itu menyehatkan ROH
Berpuasa adalah upaya sadar untuk berjaga jaga. Sama seperti halnya berdoa, berpuasa itu ditujukan untuk melatih roh kita agar makin peka dan kuat. Karena perjuangan kita bukanlah melawan DARAH dan DAGING, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan ROH-ROH jahat di udara. (Efesus 6:12). Menjelang Yesus ditangkap, Ia mengingatkan para muridNya agar: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: ROH memang penurut, tetapi DAGING lemah." (Matius 26:41)
Mungkin ada yang segera bertanya: "mengapa untuk menguatkan ROH harus dengan cara mengendalikan DAGING lewat berpuasa? Tidakkah cukup memberi makan ROH dengan Firman dan kebenaran? dengan doa dan penyembahan?"
Nah....disinilah sering muncul kerancuan..tentang puasa. Sangkanya kalau kita berpuasa itu kita hanya memenuhi kuota waktu untuk tidak makan dan minum dari jam 05.00 pagi sampai jam 18.00 petang. Yang penting tidak makan dan minum selama 12 atau 13 jam...cukup! (sekalian jadi program nurunin berat badan). Entah selama waktu puasa kita hanya tiduran, tidak mengerjakan apa apa ya tidak masalah..yang penting tidak makan dan minum.
Ooooo..puasa bukan seperti itu. Puasa bukan diet. Puasa bukan program untuk menahan lapar dengan bermalas malasan (apalagi minta dispensasi kerja). Yesus menegur keras orang yang berpuasa trus kelihatan "nglokro" (lemah lunglai) : "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa...
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu.." (Matius 6:16-17).
Berpuasa menjadi waktu yang paling baik untuk berdoa, membaca Firman dan menyembah Allah. Itulah yang dikerjakan diajarkan oleh Tuhan Yesus saat Dia berpuasa (Matius 4:1-11).Yesus menang atas setiap pencobaan karena Ia memegang satu prinsip: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Jadi hal berpuasa (bukan sekedar tidak makan roti), melainkan sangatlah berkait erat dengan menikmati setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Satu catatan terakhir:
Berpuasa itu bukan tindakan PASIF, menahan diri dan berpantang untuk tidak makan atau minum. Berpuasa (yang terutama) adalah tindakan AKTIF untuk melakukan sesuatu yang menyehatkan tubuh, jiwa dan roh kita. TUHAN berkata:
"Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. (Yesaya 58:5-10)
TAD
No comments:
Post a Comment