Renungan Mezbah Keluarga #17C27

Bacaan: Lukas 10:25-37
 

Ada 3 contoh orang (golongan) yang diangkat oleh Tuhan Yesus untuk menjawab pertanyaan siapakah sesamaku manusia itu, yakni:

1. Imam
Jabatan imam adalah jabatan tertinggi dalam kehidupan beragama, karena ia menjadi penghubung antara Allah dan manusia. Ia juga menjadi acuan hukum Allah dan kehendak Allah, sekaligus wakil manusia untuk bersyafaat memohonkan belaskasihan Allah atas kehidupan umat. Oleh kerena itu, imam dipandang sebagai orang pilihan yang diatas rata rata ilmu agamanya dan juga praktek kasihnya baik kepada Allah maupun sesamanya.

2. Orang Lewi
Orang keturunan suku Lewi ini dikhususkan oleh Allah untuk merawat barang barang kudus di Bait Allah. Tugas mereka adalah mengawasi Kemah Suci, tempat hukum Allah dengan segala perabotan dan perlengkapannya; mereka harus mengangkat Kemah Suci dengan segala perabotannya; mereka harus mengurusnya dan harus berkemah di sekelilingnya. (Bil 1:49-53). Pendek kata..tanpa mereka ibadah di Bait Allah tidak akan bisa berjalan baik.


3. Orang Samaria.
Orang Samaria adalah penduduk wilayah Palestina bagian utara, yang dulunya menjadi wilayah kerajaan Israel Utara. Sejak abad ke-6 SM, ada pertentangan antaraorang-orang Samaria dengan orang-orang Yahudi, yang berlangsung hingga masa Perjanjian Baru. Pertentangan tersebut terutama disebabkan alasan etnisitas, yang mana orang-orang Yahudi menganggap orang-orang Samaria tidak berdarah Israel murni karena merupakan hasil pernikahan campur orang Yahudi dengan non-Yahudi. Selain itu, dalam hal keagamaan juga ada perbedaan di antara keduanya sehingga orang-orang Yahudi menganggap ibadah orang-orang Samaria tidaklah benar.

Namun yang menarik (tepatnya menyedihkan) sang imam dan orang Lewi  yang sering berbicara mengenai Allah dan etika bagi sesama malah pergi berlalu saja (bahkan melewati jalan lain) ketika melihat ada sesamanya yang menjadi korban perampokan, terkapar setengah mati dan sangat membutuhkan pertolongan. Malah orang Samaria yang dianggap jahat dan sesat yang justru berhenti dan menolong korban perampokan tsb, karena belas kasihan.

Orang Samaria itu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. (Lukas 10:34-35)

Lalu Yesus menjawab pertanyaan siapakah sesamaku manusia, dengan bertanya: "Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" (Lukas 10:36)

Saudara,
Etika Kerajaan Allah itu etika yang terpraktekkan dijalan kehidupan sehari hari. Bagaimana sikap kita kepada orang lain, khususnya yang lebih rendah, miskin dan membutuhkan pertolongan, menunjukkan kualitas pengenalan kita akan Allah dan hukum hukum kudusnya. Dan Gereja perlu banyak belajar keluar untuk berjalan di jalan kehidupan...agar bisa berjumpa dengan sesamanya...

sebab bukannya tidak mungkin mereka adalah wajah Yesus yang tersamar..

TAD-Ani

No comments:

Post a Comment